KABAR PRIANGAN - Selama pelaksanaan vaksin anak usia 6-11 tahun di Kota Tasikmalaya, telah terjadi tiga kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) kelompok berat dan 112 KIPI kelompok ringan.
KIPI merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan berupa efek samping vaksinasi yang memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang. KIPI ini juga dibagi dalam dua kelompok yakni KIPI ringan dan berat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Minggu 23 Januari 2022. Uus mengatakan, KIPI merupakan risiko yang bisa terjadi termasuk setelah divaksin.
"Karena vaksin tidak jauh berbeda dengan obat dimana ada indikatornya mulai ada indikasi, ada kontra indikasi, efek samping dan yang lainnya," kata Uus.
Termasuk KIPI, lanjut Uus, juga merupakan bagian dari risiko yang akan terjadi pada saat dilaksanakan vaksin. "Tapi selama ini kita selalu melakukan antisipasi agar saat divaksin KIPI jangan sampai terjadi. KIPI bisa terjadi mulai dari yang ringan sampai yang berat," ujar Uus.
Antisipasi lainnya, saat ini pihaknya memberlakukan aturan lebih ketat bahwa apa pun bentuknya apabila pascavaksin ada demam, setelah dimusyawarahkan dengan KIPI tingkat kota dan pokja KIPI di Kota Tasikmalaya harus segera diperiksakan ke puskesmas.
"Kita tidak perlu menunggu, bahkan bila dipandang perlu akan langsung diberi perawatan dirumah sakit," tegas Uus.