Hati-hati! DBD Terus Memakan Korban, Tujuh Pasien di Sumedang Meninggal Setelah Terjangkit

- 10 Februari 2022, 15:43 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendaliaan Penyakit Dinkes Kabupaten Sumedang, dr. Renny Kurniawati Anton, menyebutkan pada awal tahun 2022 ini telah ada tujuh orang warga Sumedang yang meninggal akibat DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendaliaan Penyakit Dinkes Kabupaten Sumedang, dr. Renny Kurniawati Anton, menyebutkan pada awal tahun 2022 ini telah ada tujuh orang warga Sumedang yang meninggal akibat DBD. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi potensi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim hujan.

Sebab faktanya, pada musim hujan awal tahun 2022 ini saja, tercatat sudah ada tujuh orang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, yang dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit DBD.

Maka dari itu, Dinkes mengajak kepada seluruh masyarakat di Sumedang, untuk bersama-sama mencegah penyebaran DBD, dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekitar rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Bebas ODF, Begini Kondisi Aliran Sungai Cipeles di Sumedang Sekarang

Seperti disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendaliaan Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Sumedang, dr. Renny Kurniawati Anton, Kamis, 10 Februari 2022.

Renny menyebutkan, pada musim hujan seperti ini memang sangat rentan terjadi penyebaran DBD, karena itu warga diharapkan bisa lebih meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, berdasarkan data yang dimiliki Dinkes, selama bulan Januari hingga 9 Februari 2022, jumlah warga di Kabupaten Sumedang yang telah terjangkit DBD itu totalnya sudah mencapai 347 orang.

Baca Juga: Selebgram Cilik Asal Sumedang Ini, Tekuni Dunia Modeling

"Dari sebanyak 347 pasien yang terjangkit DBD ini, tujuh orang pasien diantaranya, dilaporkan telah meninggal dunia," kata dr. Renny.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, kata Renny, tujuh orang pasien yang meninggal dunia akibat terjangkit DBD ini, kebanyakan bekerja di luar daerah. Mereka diperiksa di Sumedang, setelah dalam keadaan terinfeksi.

"Menurut hasil kajian yang dilakukan Dinkes, tujuh orang pasien yang meninggal akibat DBD ini, rata-rata disebabkan karena terlambat mengakses pelayanan kesehatan. Jadi setelah terinfeksi cukup lama dan parah, mereka baru diperiksa, akhirnya jadi tidak tertolong," tuturnya.

Baca Juga: Situ Pangeran di Sumedang Riwayatmu Kini

Maka dari itu, guna mengantisipasinya Dinkes pun telah mensosialisasikan kepada masyarakat melalui Puskesmas di kecamatan masing-masing, supaya rutin melakukan PSN dan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).

"Untuk mengoptimalkan pencegahan DBD, kami rencananya akan melakukan evaluasi setiap minggu. Dengan tujuan, untuk meningkatkan upaya pelacakan dan deteksi dini DBD di lingkungan masyarakat," ujarnya.

Renny menegaskan, saat ini kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, belum bisa dikatakan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB), soalnya masih dalam kondisi relatif terkendali.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x