Di Garut Harga Migor Masih Mahal, Boy: Saya Bingung Apalagi Masyarakat

- 11 Februari 2022, 19:26 WIB
Ratusan warga antri membeli minyak goreng di salah satu supermarket di Garut Kota. Mereka hanya mendapatkan satu kemasan isi 2 kilogram dengan harga Rp28.000.
Ratusan warga antri membeli minyak goreng di salah satu supermarket di Garut Kota. Mereka hanya mendapatkan satu kemasan isi 2 kilogram dengan harga Rp28.000. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng (migor) dengan harga murah atau normal. 

Sekarang ini selain harganya masih mahal juga terkadang susah didapat. Di sejumlah supermarket penjualan dibatasi dan pembeli pun harus antri berjam-jam dengan harga masih diatas normal, yakni Rp28.000 per kemasan per orang.

Iyah Komariah (53) warga Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Ciwalen mengaku datang ke lokasi pembelian pukul 06.00 pagi. 

Baca Juga: Wagub Jabar Proyeksikan Desa Jati di Garut Jadi Desa Wisata Ikan

Senada diungkapkan Tita Herwanti (55) warga Kampung Sukapadang, Tarogong Kidul.

Untuk mendapatkan migor dirinya harus pakai angkutan kota dengan jarak yang jauh. Tapi tetap mendapatkan hanya satu kemasan seharga Rp28.000

Sementara itu, pemerhati publik juga Ketua LSM Forum Suara Rakyat Indonesis (FSRI) DPC Garut, Asep Sopyan mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga normal. 

Baca Juga: Ketua KONI Garut, Abdusy Syakur Sempat Panik Saat Dinyatakan Positif Covid-19. Hal Ini yang Dilakukannya  

"Harga mahal kalau barangnya ada tidak menjadi masalah. Tapi kalau harga mahal barang tidak ada kan tambah masalah lagi" ujar Asep Sopyan yang biasa disapa Kang Boy. 

Ia menuturkan, masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng. "Pertanyaanya, ada apa ini ? apakah harga akan naik atau memang tidak akan ada selamanya. Saya juga bingung apalagi masyarakat" kata Kang Boy di Sekretariat FSRI di Komplek Pataruman, Jumat, 11 Februari 2022.

Ia berharap pemerintah daerah turun tangan dan jangan menunggu kebijakan pusat saja.

Baca Juga: Musda KNPI Garut Ke XV, Bupati Minta Pemuda Berantas Radikalisme dan Intoleransi

"Soalnya masyarakat kebingungan dengan kosongnya minyak goreng di pasaran. Ini sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Dimana kah tangungjawab pemerintah dan kontrol terhadap produk yang sekarang ini lagi kosong. Jangan menunggu, tapi harus pro aktif" katanya. 

Sebelumnya Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut Nia Gania Karyana mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak membeli minyak goreng secara berlebih dan mematuhi pembatasan pembelian yang telah ditetapkan oleh pihak minimarkart atau supermarket. 

Ia menyebutkan, saat ini memang terjadi kelangkaan minyak goreng di beberapa daerah. Hal tersebut berdampak pada harga minyak goreng menjadi mahal. 

Baca Juga: Macan Tutul di Garut Terekam Oleh Warga, Polisi Minta Warga di Kawasan Hutan Hati-hati

Pihaknya terus melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi kelangkaan ini, salah satunya melakukan koordinasi dengan pihak supplier dan distributor minyak goreng yang ada di Kabupaten Garut.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x