"Saat antri, terlihat ada sejumlah anggota DPRD Kota Banjar. Mungkin lagi sidak. Alhamdullillah, bisa beli minyak goreng dari Pasar Banjar. Berniat beli lagi hari ini (Selasa, 15 Februari 2022) minyak goreng murah kosong," ucap Ny Wati diamini warga lainnya.
Menurut mereka permasalahan minyak subsidi terus mengalami kelangkaan, kosong di Banjar. Termasuk ritel toko modern mini market di Kota Banjar.
Baca Juga: Alami Sakit Tenggorokan dan Demam Ringan, V BTS Dinyatakan Positif Covid-19
"Minyak goreng yang dijajakan hanya berbahan baku kelapa saja. Untuk minyak goreng dari kelapa sawit yang disubsidi pemerintah, seperti hilang ditelan bumi saja selama ini," ujar Wati, seusai mencari minyak goreng di mini market Jalan Perintis Banjar.
Menurutnya, kalaupun ada yang menjual minyak goreng secara online akhir-akhir ini, harganya mahal-mahal dan tak terjangkau kalangan tertentu.
Apalagi dalam jumlah banyak, misal untuk kebutuhan UKM yang memasaknya harus menggunakan migor.
" Harga migor yang baru saya kenal pun, bermerk baru dan belum populer, harganya itu melebihi Rp 19.000 per liter. Padahal, HET pemerintah migor kemasan Rp 14.000 per liter," ucap seraya berharap harga minyak goreng kembali normal. Kemudian, stok tercukupi maksimal.
Diketahui, Senin, 14 Pebruari 2022, Komisi 2 DPRD Kota Banjar bersama Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banjar sidak ke Pasar Tradisional dan ritel toko modern, saat itu minyak goreng ada. Bahkan, pembeli minyak goreng curah di Pasar Banjar sampai antri.
"Hari ini minyak goreng kembali kosong. Kami sudah berupaya kepada suplayer supaya dikirim. Namun, belum tahu waktu pasti dikirimnya. Karena, suplyer juga mengalami kesulitan itu ," ujar Owner Toko Mulia Minyak Goreng Curah Pasar Banjar, David Kurniawan, Selasa 15 Februari 2022.