KABAR PRIANGAN - Persoalan minyak goreng bersubsidi yang menghilang dipasaran dan banyaknya pedagang minyak goreng secara online yang memberlakukan harga tak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, terakhir ini terus menjadi sorotan.
Termasuk keberadaan minyak goreng di Banjar yang dinyatakan surplus 4 ton untuk Februari 2022 sekarang ini.
Sementara, di pasaran kebutuhan pokok masyarakat tersebut (minyak goreng) mengalami kelangkaan. Bahkan kosong khusus stok minyak goreng bersubsidi.
Baca Juga: Koordinasi dengan Kominfo, Polres Garut Blokir Konten Propaganda NII
Menyikapi kegalauan masyarakat atas keberadaan minyak goreng belakangan ini, Ketua Komisi 2 DPRD Kota Banjar Bidang Perekonomian dan Keuangan, Asep Saefurrohmat bersama anggota DPRD Banjar melakukan inspeksi mendadak ke distributor minyak goreng, pasar tradisional dan ritel toko modern di Kota Banjar, Senin 14 7Februari 2022.
"Kebutuhan minyak goreng di Banjar capai 5 ton per hari. Hal ini sesuai prognosa pangan," ucap Asep Saefurrohmat.
Terkait ketersediaan atau kiriman minyak goreng untuk mencukupi kebutuhan di Banjar, diakui Asep, untuk saat ini masih tanda tanya.
Baca Juga: Tiga Calon Rektor Unsil Tasikmalaya Dites Lima Pejabat Strategis Kemendikbud Ristek
"Saat kami ke distributor, mereka seolah tertutup. Berlatar itu, kami tidak mengetahui persis jumlah minyak goreng yang didistribusikan untuk alokasi di Banjar," ucapnya.