Nadran di Situs Ki Buyut Mangun Tapa Baregbeg Ciamis Bakal Lebih Meriah, Siap Digelar Jelang Bulan Ramadan

- 28 Februari 2022, 20:13 WIB
Panitia persiapan acara Nadran di Situs Ki Buyut Bangun Tapa atau Ki Gendeng Tapa yang merupakan tokoh perjuangan syiar Islam sekaligus penasehat Raja Galuh Prabu Siliwangi.*
Panitia persiapan acara Nadran di Situs Ki Buyut Bangun Tapa atau Ki Gendeng Tapa yang merupakan tokoh perjuangan syiar Islam sekaligus penasehat Raja Galuh Prabu Siliwangi.* /Kabar-Priangan.com/Endang SB

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, berasama unsur masyarakat dibantu oleh pengiat budaya lokal wilayah kecamatan setempat akan mengelar upacara adat Nadran di Situs Ki Buyut Mangun Tapa alias Ki Gendeng Tapa.

Makam tersebut berlokasi di Blok Dusun Baregbeg Kolot, Desa Baregbeg.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap akan menyambut Bulan Suci Ramadan itu, biasa digelar oleh masyarakat desa setempat serta para penggiat budaya lokal wilayah Kecamatan Baregbeg sebagai ajang silaturahmi warga sekaligus melakukan beberesih makam para karuhun.

Baca Juga: Tiada Angin Tak Ada Hujan Menara Masjid Kompleks Pemkab Tasikmalaya Ambruk, Belum Berusia Lima Tahun

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Iyus, kegiatan Nadran di Desa Baregbeg kali ini rencananyabodaya akan dilaksanakan pada 24 Maret 2022 menjelang Ramadan dengan konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya.

"Saat ini kami bersama jajaran panitia yang terlibat dalam kegiatan Nadran ini, sedang melakukan persiapan dengan cara menata sekitar lokasi karena acara Nadran kali ini rencanayan akan lebih meriah dari tahun sebelumnya," ujarnya. 

Disampaikan Iyus, acara Nadran pada tahun lalu masyarakat hanya melaksanakan bersih-bersih pada kuburan leluhur mereka, setelah itu dibacakan selayang pandang silsilah Ki Buyut Mangun Tapa.

Baca Juga: Arus Lalu Lintas Setelah Libur Akhir Pekan dan Tanggal Merah, Lingkar Gentong Tasikmalaya Terpantau Lancar

Selain merupakan tokoh perjuangan dalam syiar Islam, ia juga penasihat Maharaja Prabu Siliwangi ketika masa Kerajaan Galuh pertama. Kegiatan dipungkas dengan acara botram bersama makan nasi liwet yang disajikan dalam sembilan kastrol.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x