KABAR PRIANGAN - Keberadaan kelompok tani (Poktan) diharapkan bisa memberdayakan banyaknya bantuan dari pemerintah sehingga mampu menghasilkan produksi yang baik.
Banyaknya bantuan dari pemerintah kepada kelompok tani hingga kini dinilai masih banyak yang belum menghasilkan produksi secara baik.
"Masih ada kelompok (tani) yang tidak maksimal memanfaatkan bantuan yang diterimanya. Semisal ada poktan yang menerima bibit, setelah dikelola tak menghasilkan apa-apa," ujar tokoh tani yang juga mantan Kades di Kecamatan Wado, Dede Suhendar, Selasa, 1 Maret 2022.
Baca Juga: Baznas Sumedang Siap Dukung Pemda Dalam Pengentasan Kemiskinan
Ia menyebutkan, setelah melakukan pendataan di lapangan ada juga poktan yang keberadaanya hanya menyerap bantuan saja.
Tanpa mampu mengolah, mengelola dan menghasilkan produksi yang berkesinambungan.
"Dapat bantuan terkadang hanya formalitas saja. Yang penting mendapat bantuan kemudian setelah itu tidak berpikir bagaimana bantuan itu bisa mendongkrak hasil yang membuat petani mendapatkan penghasilan yang baik," tuturnya.
Baca Juga: Ini Sasaran Operasi Keselamatan Lodaya 2022, Kapolres Sumedang: Hindari Sikap Arogan
Lebih jauh Dede menyebutkan, keberadaan poktan harus diregistrasi di desa. Jika yang teregistrasi di desa bisa dilakukan pemantauan oleh pihak desa.
Ia berharap Dinas Pertanian bisa memberikan pelatihan yang sistematis kepada poktan yang dianggap kurang berpotensi dan bisa lebih memberdayakan poktan yang bisa dipertanggungjawabkan.