Diharapkan, dengan adanya stimulan seperti ini petani lebih menyadari bahwa pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tidak melulu memakai pestisida kimia saja.
"Dalam mengendalikan OPT tetap diperhatikan dampak negatifnya bagi lingkungan agar keseimbangan lingkungan terjaga dan lestari," ujar Andri.
Baca Juga: Rawan Begal, Warga Minta Jalan Ibrahim Ajie di Garut Dipasang PJU
Lebil lanjut ia mengimbau kepada para petani untuk melakukan gardal mandiri setiap dua mingu sekali. Pengendaian gardal bisa mengunakan Agnes Pengendali Hayati (APH) lain baik dengan PGPR atau pupuk organik cair maupun Paeny Bacillus.
Pembuat PGPR ini bisa dibuat secara berkelompok agar lebih efektif dan mudah.*