Namun, kondisi yang terjadi di Kota Tasikmalaya dalam proses penyaluran BPNT itu, PT Pos Indonesia Tasikmalaya dianggap tidak profesional karena penyaluran tersebut malah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"PT Pos sangat tidak menunjukkan keprofesionalannya sehingga dalam proses penyalurannya banyak muncul persoalan," ujar Ketua Karang Taruna Kota Tasikmalaya Hery Sulihudin.
Baca Juga: Anggota Polres Tasikmalaya Dipecat Tidak Hormat, Ini Penyebabnya
Salah satu hal yang menimbulkan permasalahan, ujar Hery, dalam pelaksanaan penyaluran oleh PT Pos selalu menimbulkan kerumunan di masyarakat akibat tidak adanya manajemen waktu yang baik.
Hery juga menilai perekrutan tim penyalur di lapangan tidak dilakukan profesional, termasuk dalam hal kerja sama dengan Karang Taruna dinilai tidak jelas.
"Sehingga yang ada justru menimbulkan persepsi yang buruk di masyarakat yang seolah-olah penyaluran bantuan tunai semua kewenangan ada di Karang Taruna. Padahal faktanya Karang Taruna sama sekali tak terlibat teknis pendistribusian di lapangan," katanya.
Baca Juga: Isteri Pria yang Terlibat Duel di Jalan Merdeka Garut, Sebut Suaminya Bukan Preman
Dengan sejumlah persoalan tersebut, kata Hery, Karang Taruna Kota Tasikmalaya menolak untuk bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam hal penyaluran bantuan langsung tunai tersebut.
"Ya untuk saat ini dengan kondisi seperti ini kami menolak kerja sama dengan PT Pos Indonesia selama pihak PT Pos Indonesia tidak melakukan perbaikan," katanya.