Bencana Pergerakan Tanah di Desa Sukamukti Sumedang, 8 Keluarga Masih Bertahan di Pengungsian

- 17 Maret 2022, 14:47 WIB
Salah satu rumah warga di Dusun Bungbulang, Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, yang mengalami rusak berat akibat bencana pergerakan tanah.
Salah satu rumah warga di Dusun Bungbulang, Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, yang mengalami rusak berat akibat bencana pergerakan tanah. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Sebanyak delapan kepala keluarga (KK) korban bencana pergerakan tanah di wilayah Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, sampai saat ini masih bertahan di pengungsian.

Delapan KK korban bencana pergerakan tanah yang masih bertahan di rumah saudaranya itu, tiada lain warga Dusun Bungbulang RT 01/03 sebanyak 7 KK, dan warga Dusun Menteng RT 01/01 sebanyak 1 KK.

Mereka terpaksa harus bertahan di rumah saudaranya, karena kondisi rumah mereka mengalami rusak berat akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi, Selasa, 15 Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Lima Kampung di Desa Sukamukti Sumedang Alami Pergerakan Tanah, 14 Rumah Penduduk Rusak Berat

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Desa Sukamukti Usdi Supriatna, melalui Sekretaris desanya Nani Yuhaeni, menyebutkan delapan warga ini, memang belum diperbolehkan kembali pulang, karena kondisi rumahnya cukup membahayakan untuk ditempati.

"Dari 35 keluarga yang rumahnya mengalami retak-retak akibat bencana pergerakan tanah kemarin, memang hanya 8 KK lagi yang masih di pengungsian. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka untuk sementara ini mereka belum kami perbolehkan pulang," kata Nani Yuhaeni, Kamis, 17 Maret 2022.

Nani menuturkan, saat ini bencana pergerakan tanah di wilayah desanya memang sudah mulai membaik. Pasalnya, selama dua hari ini, di lokasi bencana tersebut tidak ada turun hujan.

Baca Juga: Kalangan Pengusaha di Sumedang Masih Awam Terkait Perubahan IMB ke PBG

"Alhamdulillah sekarang tidak terlihat ada pergerakan tanah, soalnya selama dua hari ini kan tidak ada hujan," ujar Nani.

Namun demikian, demi menjaga keselamatan warga, sambung Nani, maka khusus 8 KK yang kondisi retakan pada rumahnya sangat parah, untuk sementara ini terpaksa belum diperbolehkan kembali pulang, jadi masih tinggal bersama keluarga dekatnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x