Sebab faktanya, fasilitas yang disediakan pihak Ponpes bagi peserta Sanlat, ternyata sangat memuaskan.
Baca Juga: Cara Membersihkan Racun dalam Tubuh Ala Rasulullah dari dr. Zaidul AkbarBaca Juga: Cara Membersihkan Racun dalam Tubuh Ala Rasulullah dari dr. Zaidul Akbar
"Awalnya, bayangan kami pesantren itu kan tidurnya kaya di kobong-kobong. Jadi mikirnya, biaya segitu kemahalan. Namun pas sampai di sana, ternyata fasilitas tempat tidurnya juga seperti di kamar hotel bintang tiga, jadi wajar kalau biayanya mahal juga," ujar Suharja.
Bahkan fasilitas lain yang diberikan pihak Ponpes bagi peserta Sanlat, semuanya sangat berkualitas, termasuk jamuan makannya, dalam satu hari diberi 3 kali makan, dengan menu yang berbeda-beda.
Begitu juga dengan pengisian materi, Suharja menyebutkan, selama dua hari mengikuti Sanlat, pemberian materinya ful sampai malam, sehingga waktu istirahatnya hanya pas tidur malam saja.
"Kalau saya hitung-hitung, daripada kegiatan tidak jelas seperti studi banding ke Pangandaran, ya mendingan kegiatan ini. Fasilitasnya nyaman, terus dapat ilmu agama pula," tutur Suharja, Kades yang telah mengikuti kegiatan Sanlat pada gelombang pertama.
Pengakuan peserta Sanlat ini, memang tak jauh berbeda dengan pernyataan yang sempat disampaikan Humas Ponpes Internasional As Syifa Walmahmudiyah Sumedang, H. Endang Hasanudin.
Dalam pernyataannya, Endang Hasanudin menjelaskan bahwa biaya sebesar Rp 2,5 juta per Kades itu, Rp 1,6 juta diantaranya dikembalikan kepada peserta dalam bentuk barang, dan layanan lainnya.
Baca Juga: Mempelajari Sirah Nabawiyah. Ustadz Khalid Basalamah: Mukjizat Nabi Sangat Banyak