Menurutnya, acara Rembuk Bareng HMI seperti sekarang ini menjadi ajang transformasi gerakan HMI sebagai upaya mewujudkan Somahna Bagja di Buana. Diantaranya solusinya, HMI Kota Banjar mendorong pembangunan berorientasi Transit Oriented Development (TOD).
Menurutnya, TOD ini merupakan sebuah pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi untuk menciptakan sebuah kota yang efisien.
Baca Juga: Jungkalkan Bali United dengan Skor Meyakinkan, Aji Santoso Sebut Persebaya Juara Tanpa Mahkota
Adapun konsep perencanaan kota yang terintegrasi itu, dikatakan dia, dengan menggabungkan sistem transportasi, tempat tinggal, area komersial, ruang terbuka dan ruang publik.
"Kota Banjar yang posisinya ada di jalur strategis, idealnya dikelola SDM profesional yang memiliki kemampuan menggali potensi dan memanfaatkan peluang secara maksimal," ucapnya.
"Miris, Banjar kalah start dan strategi saat bersaing dengan kabupaten tetangga. Misal di dunia pendidikan, Pangandaran yang baru lahir atau lebih muda dari Kota Banjar, kini berani mendirikan universitas," kata Budi, menambahkan.
Baca Juga: Gagal Bawa Persib Bandung Juara, Zalnando Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Bobotoh
Selain itu, diharapkan Budi, rencana pembanguan jalan tol di masa mendatang bisa dijadikan peluang untuk kemajuan Kota Banjar dengan tak melupakan sejarah Banjar sebagai kawasan transit dan perdagangan.
"Misal, memperluas kawasan pergudangan dan memperbanyak investor yang mampu merekrut banyak pengangguran pituin Kota Banjar," ujarnya.
Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, yang saat acara itu hadir sebagai pembicara bersama sejumlah perwakilan perangkat daerah Pemkot Banjar, berharap Banjar ke depan lebih baik. Perubahan perbaikan itu tanggung jawab bersama yang satu sama lain saling berkaitan.