Dua Hari, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar Lebih, Akibat Longsor di 10 Titik di Kota Tasikmalaya

- 28 Maret 2022, 19:55 WIB
Petugas BPBD Kota Tasikmalaya melakukan penanganan dampak bencana longsor yang terjadi di Kelurahan Tamanjaya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Senin 28 Maret 2022.*
Petugas BPBD Kota Tasikmalaya melakukan penanganan dampak bencana longsor yang terjadi di Kelurahan Tamanjaya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Senin 28 Maret 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Berdasarkan prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak dua bulan lalu kondisi kebencanaan di Kota Tasikmalaya sudah menurun.

"Namun sejak beberapa minggu terakhir hampir setiap hari BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait kedaruratan bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar, Senin 28 April 2022.

Sehingga, lanjut Ucu, dengan peringatan BMKB tersebut masyarakat Kota Tasikmalaya diimbau tetap harus waspada. Apalagi warga yang berdomisili di titik rawan bencana seperti yang rumahnya berada di lereng pebukitan.

Baca Juga: Raih Juara 1 Nasional FASI 2022, Kepulangan Grup Nasyid TPA Al Hidayah Cipedes Tasikmalaya Disambut Meriah

Ucu menuturkan, dalam dua hari terakhir BPBD Kota Tasikmalaya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang dampak dari intensitas hujan disertai angin kencang bahwa telah terjadi kejadian bencana lebih dari sepuluh titik yang kebanyakan berupa tanah longsor .

Akibatnya, sejumlah ruas jalan tertutupi longsoran tanah dan satu bangunan warung juga tergerus tanah longsor.

"Termasuk sejumlah rumah yang sebagian bangunannya terkena longsoran tanah yang terjadi di Kelurahan Tamanjaya dan Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya," ujar Ucu.

Baca Juga: Pilkades Desa Sindangbarang Ciamis Gagal Karena Tidak Memenuhi Kuorum. Partisipasi Pemilih Hanya 48.88 Persen

Namun, dari kejadian bencana tersebut tidak dilaporkan adanya korban jiwa. "Alhamdulillah  korban jiwa tidak ada, tetapi untuk kerugian cukup besar karena banyak Tembok Penahan Tebing (TPT) yang terdampak bencana," ucapnya.

"Delapan TPT roboh sehingga ditaksir kerugian meteri Rp 1 miliar lebih karena ektimasi kerugian per TPT yang roboh mencapai Rp 150 juta," ujar Ucu menambahkan.

Terkait laporan bencana tersebut,  Kota Tasikmalaya telah melakukan berbagai penanganan di sejumlah titik bencana. Namun hingga saat ini masih ada dua titik yang belum bisa tertangani karena keterbatasan alat berat.

Baca Juga: Wagub Jabar Imbau Orang Desa yang Ada di Kota untuk Balik ke Desa

"Termasuk medannya yang tidak bisa dilalui alat berat sehingga penanganannya dilakukan secara manual," ujarnya.

Selain longsor, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, di Kota Tasikmalaya juga kerap terjadi banjir genangan yang kebanyakan akibat debit air cukup tinggi dan kurangnya daerah resapan air.

"Banjir genangan selalu terjadi saat terjadi hujan besar. Kami juga telah memetakan beberapa titik yang selalu menjadi langganan terjadinya banjir genangan seperti di Jalan AH Nasution Mangkubumi, Jalan Siliwangi, Jalan Mashudi dan yang lainnya,' kata Ucu.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Garut yang Dirawat Tinggal 23 Orang, Begini Kondisinya

Terkait hal itu pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas teknis untuk bersama-sama melakukan upaya penanganan. Sedangkan pohon tumbang alhamdulilla tidak ada.

"Melihat situasi alam seperti ini kami mengimbau agar masyarakat Kota Tasikmalaya tetap waspada, bila terjadi hujan besar disertai angin, tempat-tempat yang rawan agar dikosongkan," ujarnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x