Jelang Munggahan Puasa, Begini Persiapan Warga Desa Citali Sumedang

- 29 Maret 2022, 14:50 WIB
Kepala Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Nana Nuryana, sedang kesiapan di lokasi acara tradisi munggahan, bersama panitia kegiatan Gembrong Liwet.
Kepala Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Nana Nuryana, sedang kesiapan di lokasi acara tradisi munggahan, bersama panitia kegiatan Gembrong Liwet. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, masyarakat Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, kini mulai mempersiapkan tradisi munggahan Gembrong Liwet.

Tradisi Gembrong Liwet ini, memang rutin dilaksanakan masyarakat Desa Citali, sebagai bentuk syukur dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Sebagaimana diketahui, tradisi Gembrong Liwet ini, adalah sebuah bentuk kearifan lokal yang sudah turun temurun, sebagai cerminan dari rasa kebersamaan masyarakat di Desa Citali, Sumedang.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Sumedang Memastikan PTM Sudah Bisa dilakukan 100 Persen

Dimana dalam pelaksanaannya, seluruh masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua, nantinya akan berkumpul di sebuah lapangan untuk memasak nasi liwet secara bersamaan, dan setelah itu akan langsung memakannya bersama, layaknya semut yang sedang mengerubuti gula.

Sesuai agenda yang telah ditetapkan Pemerintah Desa Citali, tradisi Gembrong Liwet ini, menurut rencana akan diselenggarakan pada Hari Kamis (31/3/2022) lusa atau tiga hari sebelum pelaksanaan ibadah puasa.

"Berdasarkan hasil musyawarah bersama masyarakat, tradisi Gembrong Liwet munggahan tahun ini akan dilaksanakan Kamis lusa, di Lapang Sepak Bola Cikubang," kata Kepala Desa Citali, Nana Nuryana, Selasa, 29 Maret 2022.

Baca Juga: Ini Sejumlah Persoalan Krusial di Kawasan Perkotaan Jatinangor Sumedang

Menurut rencana, kata Nana, tradisi Gembrong Liwet munggahan kali ini kabarnya akan dihadiri pula oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Nana menuturkan, tradisi Gembrong Liwet ini, selau dilaksanakan masyarakat di desanya setiap akan datang bulan Ramadan, atau pada saat munggahan.

"Pokonya setiap munggahan, warga di sini pasti akan mengadakan acara Gembrong Liwet. Tradisi munggahan ini telah turun-temurun, dan sampai sekarang masih kami lestarikan," ujar Nana.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Antrean Minyak Goreng Masih Terjadi di Sumedang

Adapun tujuan utama dari penyelenggaraan tradisi Gembrong Liwet ini, tiada lain untuk memupuk kebersamaan warga, sekaligus sebagai ungkapan syukur masyarakat karena akan bertemu lagi dengan bulan suci Ramadan.

"Filosofi dari tradisi Gembrong Liwet ini, salah satunya meleburkan perbedaan status golongan di tengah warga. Karena pada saat nasi liwet itu disajikan, kita akan memakannya secara bersama-sama, tanpa ada perbedaan," katanya.

Sebab, dalam tradisi Gembrong Liwet ini, semua masyarakat baik itu Ketua RT, Ketua RW, kepala desa, ataupun tamu yang hadir semuanya akan mendapatkan perlakuan yang sama, yakni akan bersama-sama memakan nasi liwet di atas alas daun pisang tanpa meja.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Warga Sumedang Pasti Lakukan Tradisi Ini

"Untuk saat ini, kami masih melakukan persiapan. Rencananya, pada acara tradisi Gembrong Liwet nanti kami akan menyiapkan kurang lebih 40 tungku untuk memasak nasi liwetnya," ujar Nana.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x