Acara penyambutan di halaman madrasah dihadiri guru-guru dan orangtua siswa. Tampak pula unsur Muspika Cipedes termasuk Camat Cipedes Wawan Gunawan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Siapa sangka, pencapaian prestasi tertinggi level nasional tersebut diraih Grup Nasyid TPA Al Hidayah dengan sarana dan prasarana yang minim. Bangunan madrasah tempat sehari-hari mereka belajar kondisinya memprihatinkan.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Boleh Mengamalkan Hadits Dhaif Selama Memenhi Lima Syarat. Apa Saja Syaratnya?
Madrasah yang berada di gang perlintasan antara Jalan Gunung Sabeulah-Jalan Ir H Juanda itu mempunyai lima lokal ruangan yakni tiga ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, dan satu gudang.
Ruangan-ruangan tersebut dipakai bergiliran untuk sekitar 200 siswa TAAM, TKA,
TPA, dan DTA. Jumlah guru pengajar ditambah kepala madrasah, operator, tenaga
kebersihan, semuanya 15 orang.
Pantauan Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Senin 28 Maret 2022, atap plafon bangunan tampak bolong di mana-mana. Di bagian luar bahkan eternitnya sudah banyak yang copot. Demikian juga di ruang kelas serta gudang.
Karenanya, saat turun hujan, ruangan itu pun bocor. Bocor yang terjadi di bagian gudang membuat barang-barang yang disimpan di sana basah. Seperti peralatan tagoni, angklung, dan lainnya.
Hal merepotkan jika hujan terjadi siang hari saat berlangsung proses balajar mengajar. "Kalau sedang belajar ada hujan mah, para siswa duduknya bergeser ke bagian yang tak bocor, kadang bubar," kata Kepala TPA Al Hidayah, Yani Mulyani, dibenarkan guru lainnya.