"Ngagagarajag bocor di mana-mana ari hujan teh," tutur Yani, menambahkan.
Baca Juga: Jelang Munggahan Puasa, Begini Persiapan Warga Desa Citali Sumedang
Selain atap bocor, jika hujannya besar lantai ruangan pun banjir karena air dari luar masuk ke dalam. Kondisi lantai bangunan yang didirikan tahun 1993 tersebut kini lebih rendah dibandingkan jalan gang sekitar. "Murangkalih (siswa) oge sok ngiring nyiukan cai dina terlas," ujar Yani.
"Upami dikantunkeun teh, sapertos hujanna wengi, terang-terang cai teh ambarayah di mana-mana," kata salah seorang guru.
Diketahui, bangunan tersebut didirikan sekitar 1993. Selama itu pula belum pernah direnovasi total. "Pernah satu kali ditambah ketinggiannya, tapi bangunan mah belum pernah direnovasi," kata Yani.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Sumedang Memastikan PTM Sudah Bisa dilakukan 100 Persen
Pihak pengurus Madrasah Al Hidayah sendiri beberap kali mengajukan bantuan perbaikan bangunan kepada pemerintah. Termasuk kepada Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat itu, yang kediamannya di Jalan Bojong tak terlalu jauh dari lokasi madrasah.
Namun hingga kini belum ada realisasi. "Mudah-mudahan dengan hasil prestasi nasional ini ada hikmah untuk perbaikan fisik madrasah kami, ada perhatian dari Pemkot Tasikmalaya dan Pemprov Jabar," kata Yani.*