MUI Kota Tasikmalaya Pastikan 1 Ramadan 1443 H Sabtu 2 April 2022, Bisa Jadi Keputusan Semua Ormas Islam Sama

Tayang: 30 Maret 2022, 17:02 WIB
Penulis: Asep M Saefuloh
Editor: Arief Farihan Kamil
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi.*
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Awal Bulan Ramadan 1443 Hijriah dipastikan jatuh pada Sabtu 2 April 2022.

Bahkan kemungkinan semua organisasi massa (ormas) Islam baik itu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis), akan sepakat bahwa 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari dan tanggal tersebut.

Pernyataan menjelang datangnya Bulan Ramadan tahun ini tersebut disampaikan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi, Rabu 30 Maret 2022.

Baca Juga: Oknum Anggota Polres Sumedang Pelaku Pemukulan Jurnalis Jalani Proses Pemeriksaan

Namun demikian, lanjut Amin, MUI Kota Tasikmakan bersama Badan Hisab Rukyah Daerah (BHRD) Kota Tasikmalaya dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya secara bersama-sama tetap akan melakukan kegiatan rukyatul hilal pada Jumat 1 April 2022.

Rukyatul hilal bertempat di Pantai Sindangkerta Kabupaten Tasikmalaya dengan membawa peralatan seperti teleskop dan lainnya

"Karena untuk menentukan 1 Ramadan harus berdasarkan hasil Rukyatul Hilal atau ketinggian hilal. Walaupun berdasarkan hasil hisab, sudah mafhum bahwa 1 Ramadan 1443 H dipastikan jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022," ujar Amin.

Baca Juga: Setelah Grup Nasyid TPA Al Hidayah Tasikmalaya Juara 1 Nasional, Camat Bakal Perjuangkan Renovasi Madrasah

Selain itu, sambung Amin, mekanisme penentuan 1 Ramadan di Indonesia selama ini juga harus melalui sidang isbat oleh Kementerian Agama RI dengan melibatkan seluruh stakeholder di bidang astronomi dan para ulama yang ahli ilmu falaq.

"Jadi hasil sidang isbat itu yang biasanya dijadikan acuan seluruh umat Muslim di Indonesia untuk menentukan awal Ramadan maupun akhir Ramadan," ucap Amin.

Diharapkan saat pelaksanaan rukyatul hilal, cuaca mendukung sehingga ketinggian hilal bisa terlihat dengan jelas. "Makanya diperlukan juga alat yang lebih moderen sehingga dalam kondisi berawan sekalipun alat tersebut bisa mendeteksi ketinggian hilal," ujarnya.

Baca Juga: Tertangkap Bawa Sajam, Anggota Geng Motor Ditetapkan Jadi Tersangka. Kapolres: Tidak Ada Teloransi Buat Mereka

Bahkan untuk Ramadan tahun ini, diperkirakan ormas Islam seperti NU, Muhammadiah, Persis dan yang lainnya akan sama dalam penentuan awal Ramadan.

"Dalam perspektif secara fikih perbedaan itu sah, namun dalam situasi saat ini dimana terjadi ujian dimana mana kita berharap penentuan awal Ramadan itu sama sehingga dengan kebersamaan itu umat Islam terlihat lebih indah," ujar Amin.

"1 Ramadan bareng, 1 Syawal-nya juga bareng, takbiran bareng, mudik bareng, bersilaturahmi juga bareng sehingga kebersamaan umat Muslim terlihat lebih indah. Dan itu yang selalu kita inginkan dan ditunggu oleh umat Muslim Indonesia," katanya menambahkan.

Baca Juga: Menara Kujang Sapasang di Waduk Jatigede Sumedang, Bisa Lebih Hebat dari GWK Bali

Pada pelaksanaan ibadah Ramadan taun ini ujar Amin, berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 151/edi.007/2022 tertanggal 25 Maret 2022, Wali Kota Tasikmalaya sudah mengirimkan SE kepada berbagai pihak.

Termasuk seluruh dewan kemakmuran masjid (DKM) di Kota Tasikmalaya berkenaan pelaksanaan ibadah pada Bulan Ramadan.

"Dalam SE tersebut sesuai harapan umat, pada pelaksanaan ibadah Ramadan tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya pada saat pandemi Covid 19," kata Amin.

Baca Juga: Kapolda Jabar Tindak Tegas Anggotanya yang Terlibat Pemukulan Terhadap Jurnalis di Sumedang

"Walaupun begitu masyarakat tetap harus waspada, PHBS juga tetap harus dijaga, prokes juga sama cuma tidak ada pembatasan pembatasan, seperti untuk menjaga jarak bisa disesuaikan karena kondisi saat ini sudah mulai normal," ucapnya.

MUI Kota Tasikmalaya pun mengajak kepada seluruh umat Muslim khususnya di Kota Tasikmalaya agar menjadikan momentum Ramadan sebagai momentum untuk introspeksi diri di tengah dinamika kehidupan yang masih seperti ini.

"Saya kira salah satu kestabilan hidup ini akan dirasakan bila ada keseimbangan antara doa dengan ikhtiar dan usaha. Nah, Ramadan ini menjadi momentum terbaik untuk itu," katanya.

Baca Juga: Kevin/Marcus Mundur dari Korea Open dan Kejuaraan Asia 2022, PBSI Ungkap Alasannya

Ditambahkannya, semua tahu Ramadan merupakan bulan yang sangat luar biasa, sehingga kegiatan ibadah selama Ramadan, harus dimaksimalkan mulai dari kuliah subuh, kuliah zuhur, tarawih, iftar, tadarus, dan kajian keislaman semakin intensif dilakukan.

"Termasuk pada buka puasa pada Bulan Ramadan juga akan tetap akan ada takjil bersama. Namun dengan kemasan khusus agar tidak menimbulkan kerumunan agar tetap terbebas dari virus," ujar Amin menambahkan.*


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub