Baca Juga: Wabup Sumedang Sarankan Masyarakat Darmaraja Bantu Kelancaran Mudik Lebaran
Lebih jauh dikatakan Asep, wilayah terbanyak populasi sapi di Sumedang, yakni wilayah Kecaman Jatinunggal dan Jatigede permintaan IB nya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.Hal ini cukup dipahami karena populasi sapi di daerah tersebut cukup banyak.
Menurut Asep, saat ini sudah sangat jarang peternak yang mengawinkan sapinya secara alami untuk memproduksi anak sapi.
"Hampir semua peternak saat ini menginginkan IB, selain lebih mudah mereka juga menginginkan keturunan yang lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Ritual Budaya Mulasara Tembong Agung akan Digelar di Waduk Jatigede Sumedang
Baca Juga: Polres Sumedang Gelar Vaksin Ramadan di Pondok Pesantren Asy-sifaa Walmahmudiyah
Asep menyatakan, untuk proses IB di Sumedang, umumnya menggunakan jenis sapi simental dan limosin. Dimana jenis sapi ini lebih unggul dibandingkan sapi lokal terutama dari segi harga jual.
Asep menggambarkan, IB dilakukan pada sapi yang sudah siap untuk dikawinkan, dimana umumnya IB bisa dilakukan sampai 4 kali. Artinya ketika IB pertama gagal, bisa dilakukan untuk dosis kedua, dan bila masih gagal bisa dilakukan dosis ke 3 dan bila gagal lagi bisa dilakukan dosis 4.
Namun kata Asep bila sudah 4 kali IB masih tetap gagal maka sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan karena dikhawatirkan ada kelainan atau kerusakan pada organ reproduksinya.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Gebyar Ramadan Momentum untuk Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Umat