KABAR PRIANGAN - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tasikmalaya tergolong masih rendah, yakni berada di angka Rp 90 miliar per tahun.
Jumlah PAD tersebut tentu masih sangat kecil bila dibandingkan dengan PAD Kota/Kabupaten lain di Jawa Barat, serta jika melihat potensi PAD yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
"Kalau melihat saat ini, PAD Kabupaten Tasikmalaya masih sangat kecil. Maka ini harus ditingkatkan, apalagi Kabupaten Tasikmalaya memiliki banyak potensi, salah satunya dari retribusi tempat wisata," jelas Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi.
Baca Juga: UPDATE Kasus Ibu dan Dua Anaknya yang Tewas. Sebelum Bunuh Diri, Sang Ibu Membunuh Dua Anaknya
Asep meyakini dengan segala potensi di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2022, maka Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sangat memungkinkan mampu menaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satu alasannya, Pemkab Tasikmalaya telah melakukan penyertaan modal di lembaga keuangan antara lain BJB dan CIJ sebesar Rp 20 miliar.
"Kita optimistis PAD bisa ditingkatkan, semoga tahun ini mendapat hasil yang baik," jelas dia
Kucuran penanaman modal dengan angka yang cukup fantastis itu, jelas Asep Sopari, tentu saja berkorelasi dengan peningkatan kinerja lembaga keuangan tersebut.