Ini tentu cukup mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan dan ini terjadi akibat sistem pelayanan kesehatan yang terabaikan akibat fokus pada penanganan Covid-19.
Baca Juga: Sekali Transaksi Dibayar Rp300 Ribu, Mucikari di Garut Ditangkap Polisi
Dilihat dari sisi bahaya, menurut Denden, penyebaran penyakit HIV/AIDS yang cukup signifikan ini tentu juga patut diwaspadai dan mendapatkan perhatian serius. Penyakit ini tidak bisa dianggap sepele dan tentunya butuh penanggulangan khusus pula.
Selain HIV/AIDS, Denden juga mengungkapkan penyakit tuberkulosis (TBC) atau TB juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari sebelumnya. Hal ini juga akibat selama pandemi Covid-19, penyaklit yang sangat menular ini juga tak tertangani dengan baik.
Kondisi seperti inilah katanya yang menjadi salah satu pendorong PKBI Kabupaten Garut bersama lima kabupaten lainnya di Jawa Barat mendapat amanah menjalankan "project respond".
Baca Juga: Kepala Disnakertrans Garut: Pembayaran THR Jangan Dicicil
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga Garut yang selama ini terabaikan akibat pemerintah fokus terhadap penanganan Covid-19.
"Sejak tahun 2021 kita merintis program "project respond" ini untuk layanan kesehatan secara gratis untuk warga. Kami membuka layanan gratis untuk warga yang mau berobat atau memeriksakan kesehatannya dengan datang langsung ke Sekretariat PKBI di Jalan Patriot, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul," ucap Denden.
Ia menyampaikan, selama ini PKBI lebih fokus pada area kegiatan pengendalian penduduk melalui program-program kontrasepsi, pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV/AIDS, serta pendampingan HKSR.
Baca Juga: Terlibat Narkoba, 6 Anggota Geng Motor di Garut Diamankan Polisi, Begini Modusnya