Hikmah Besar Dibalik Safari Ramadan Santri Lirboyo di Sumedang, Bupati: Konsisten Berdakwah Islam

- 26 April 2022, 11:23 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bersama para kyai dan santri Lirboyo wilayah Priangan mengakhiri acara Safari Ramadan di Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Tanjungkerta, Sumedang.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bersama para kyai dan santri Lirboyo wilayah Priangan mengakhiri acara Safari Ramadan di Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Tanjungkerta, Sumedang. /kabar-priangan.com/DOK NU/

KABAR PRIANGAN - Kegiatan Safari Ramadan yang digelar Santri Priangan yang tergabung dalam Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) wilayah Priangan di tutup dengan gelar budaya. 

Penutupan Safari Ramadan ini bertempat di lapangan pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sukamantri Tanjungkerta Sumedang, Senin, 25 April 2022 sore.

Sumedang menjadi pusat tempat Safari Ramadan Santri Lirboyo wilayah Priangan. Kegiatan tersebut tersebar di beberapa desa yang ada di Kecamatan Tanjungkerta. 

Baca Juga: DPKP Jajaki Kerjasama dengan Taiwan Kembangkan Mangga Gedong Gincu Sumedang

Tema Safari Ramadan yang di ambil yaitu sejarah perjuangan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam menyebarkan agama Islam lewat budaya di Sumedang. 

Pengisi guar budaya ini diantaranya Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir sekaligus Cucu dari Mama Syatibi yang dalam sejarahnya seorang salah satu kiyai penyebar agama Islam di Sumedang. 

Selain Bupati, hadir dalam acara, KH. Juhadi Muhammad ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat sekaligus ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Jabar, Raden luky Djohari dari Kerajaan Sumedang juga KH. Sa'dulloh selaku pimpinan pesantren Al-Hikamussalafiyyah. 

Baca Juga: Sebanyak 17 Warung di Cigendel Sumedang Ditutup Sementara, Menyusul Bencana Tanah Ambles

Dalam Sambutannya ketua panitia Safari Ramadhan Abdun, mengatakan, dengan diadakannya Safari Ramadan alumni Ponpes Lirboyo wilayah Priangan tersebut banyak pengalaman yang bisa dipetik oleh para santri dan masyarakat Sumedang.

"Bagaimana cara bermuhasyaroh di masyarakat dengan baik, juga cara mentransformasikan ilmu yang kami pelajari selama di pondok," ujarnya.

Baca Juga: Dinkes Sumedang Mulai Siapkan Pos Pelayanan Kesehatan Bagi Pemudik

Panitia mengucap terimakasih kepada Bupati Sumedang secara khusus untuk para santri Lirboyo wilayah Priangan yang terhubung dari beberapa kabupaten diantaranya Garut, Sumedang, dan Bandung. 

"Hal yang berkaitan dengan budaya ini saya ingin menyampaikan Sumedang sendiri memiliki visi Sumedang Simpati. Yakni, Simpati itu Sejahtera, Agamis, Maju,Profesional dan Kreatif," ujar Dony menyampaikan.

Kata dia, Simpati jika diimplementasikan adalah, sejahtera masyarakatnya agamis baik akhlaknya, maju daerahnya, profesional aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kreatif ekonominya seperti dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Jalur Mudik di Cireki Sumedang Kembali Ambles, Arus Lalulintas Terpaksa Dialihkan

Baca Juga: Mudik Lewat Jalan Tol Cisumdawu, Ada Tahu Sumedang Gratis. Ridwan Kamil: Pemudik Bisa Pulang Lebih Cepat

Dony mengatakan, berkaitan dengan tema sejarah perjuangan tokoh NU dalam menyebarkan agama Islam di Sumedang, dirinya menggaris bawahi almuhafadzotu ala qodimu sholih Wal akhdzu Bil jadidil ashlah atau melestarikan budaya lama yang baik dan menggali nilai baru yang lebih baik.  

"Dahulu mama Syatibi sangat luar biasa, penuh keikhlasan. Perjuangannya sampai jalan kaki ke tempat-tempat untuk berdakwah di seputar Kabupaten Sumedang,itu dilakukan secara konsisten untuk mendakwahkan Islam berpaham Ahlu Sunah Waljamaah," tuturnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Cek Jalur Mudik di Sumedang dan Tol Cisumdawu

"Pesan dan kesan yang dapat saya sampaikan dalam perjuangan tokoh-tokoh kiyai NU dalam menyebarkan Islam di Sumedang adalah keikhlasan dan keistiqomahannya," ujarnya menambahkan.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x