Wahyudin menyebutkan, berdasarkan rapat evaluasi yang dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022 di Sekretariat Askab PSSI Garut, telah dibahas semua pelaksanaan pertandingan.
“Tak hanya di zona yang terjadi keributan, yaitu zona 1, 3, dan 8, tetapi semua jalannya pertandingan dalam rangka masuk pada babak 18 besar.
Baca Juga: Aku Dadang NCT Dream Trending di Twitter. Penonton Allo Bank Festival 2022 Makin Histeris
"Jadi pada rapat evaluasi itu semua dibahas," ujarnya.
Seperti diketahui, keributan antar pemain dan suporter mewarnai pelaksanaan Liga Desa 2/2022 di beberapa pertandingan.
Akibat keributan itu, bahkan di beberapa pertandingan terjadi tawuran antar penonton. Atas kejadian ini, Bupati Garut, Rudi Gunawan pun mengancam akan menghentikan Liga Desa tersebut jika masih terjadi keributan.
Bahkan khusus untuk kesebelasan yang terlibat dalam keributan, bupati meminta agar panitia menggugurkan tim tersebut.
Sementara itu, dalam keributan yang terjadi di Zona 1, Panitia memutuskan mengalihkan lokasi pertandingan dari Lapang Tanjung ke Lapang Makorem.
Langkah itu diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, mengingat kondisi Lapang Tanjung tak memungkinkan jika di lihat dari segi keamanannya, dimana tidak ada jarak antar penonton dengan pemain.