Jauhnya sekira 800 meter sampai 1 km sebelum sampai di sumber mata air yang berada di bawah bukit Gunungkembar.
Aat bersama istrinya Fatimah (55) setiap hari membawa ember dan jerigen untuk mengambil air guna keperluan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Detik-detik Saat Bus Peziarah Mengalami Kecelakaan Maut di Tanjakan Pari, Panumbangan Ciamis
"Karena disini tidak ada warga yang mempunyai sumur untuk menampung air. Meski sudah mengali cukup dalam, tetap saja kering meski di musim hujan, apalagi jika musim kemarau," jelas dia.
Hal yang sama juga dirasakan Udin (55) yang merupakan Ketua RT Mandala 2 Kedusunan Saribakti.
Dikatakan dia, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, dirinya arus bolak-balik mengangkut air sejauh 1 km dari sumber mata air terdekat.
Dikatakan dia, bukan tidak ada upaya warga disana untuk mendapatkan air dengan menggali sumur, akan tetapi sudah dua kali mengali sumur namun tetap kering.
"Mungkin tidak ada urat air. Sebab meski sudah menggali sumur sedalam 22 meter, namun hasilnya tetap nihil. Kami tidak mendapatkan air," jelas dia.
Kepala Dusun Saribakti, Yayat berharap ada perhatian baik dari pemerintah melalui dinas terkait maupun swasta, untuk mengatasi permasalahan warga akan sulitnya mendapatkan air bersih.