Karena memiliki kemampuan mengukur arus, kata Elpi, maka Eril pun saat itu memastikan siapa yang layak turun dan yang tidak layak turun.
“Jadi Eril mengatur hanya yang boleh turun itu hanya maksimum tiga orang karena beliau melihat kesiapan begitu,” kata dia.
Baca Juga: Penantian Panjang Nottingham Forest Berakhir, Setelah 23 Tahun Cicipi Lagi Liga Premier Inggris
Begitu pun saat berenang, kata Elpi, keponakannya itu karena rasa tanggungjawabnya terhadap rombongan, Eril mengambil posisi paling belakang karena ingin memastikan semua pada posisi yang aman.
Sementara sungainya berarus, kata dia, maka Eril berusaha menjaga semuanya dalam posisi yang aman.
Berdasarkan informasi dari keluarga, kata dia, Eril memastikan yang lain sampai ke daratan. Namun mungkin ada situasi arus yang tidak bisa dikendalikan, akhirnya terjadi hal yang tak diinginkan.
“Poinnya adalah secara fisik mental siap, secara lokasi sudah dipastikan safety, tapi mungkin ada sesuatu hal yang diluar ukuran manusia. Berdasar informasi yang kami terima dari pihak keluarga, kebetulan hari itu debit air relatif lebih tinggi dibanding hari-hari sekarang,” katanya.***