Puluhan Hektar Pertanian Padi di Desa Cimara Sumedang Terancam Gagal Panen, Begini Upaya Penanganannya

- 13 Juni 2022, 15:50 WIB
Warga Desa Cimara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, sedang bekerja bakti membangun tiang beton untuk penyangga pipa air, di sekitar lokasi Bendung Dawuan yang jebol, Senin, 13 Juni 2022.
Warga Desa Cimara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, sedang bekerja bakti membangun tiang beton untuk penyangga pipa air, di sekitar lokasi Bendung Dawuan yang jebol, Senin, 13 Juni 2022. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Dalam upaya mengantisipasi ancaman gagal panen pada lahan pertanian padi di wilayahnya, Pemerintah Desa Cimara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, kini mulai melakukan pemasangan pipanisasi pada jaringan irigasi.

Program pipanisasina ini, merupakan bagian dari ikhtiar Pemdes Cimara, dalam mengantisipasi ancaman gagal panen pada lahan pertanian padi, yang disebabkan karena jebolnya Bendung Dawuan, sebagai sumber utama pengairan irigasi di daerah tersebut.

Kepala Desa Cimara, Dede Karyana S.Pd, menyebutkan Bendung Dawuan itu merupakan satu-satunya sumber pengairan yang biasa dimanfaatkan untuk mengairi 50 hektar lahan pesawahan di wilayah desanya.

Baca Juga: Masyarakat Sumedang Mulai Manfaatkan Alun-alun Sebagai Ruang Ekspresi Seni dan Budaya

Namun semenjak Bendung Dawuan itu jebol terkena hantaman banjir pada bulan April 2022 lalu, puluhan hektar lahan pertanian padi di sana akhirnya menjadi tidak terairi oleh jaringan irigasi.

"Untungnya masih musim hujan, jadi kebutuhan air untuk pertanian masih bisa terpenuhi walaupun tidak maksimal. Coba kalau sudah musim kemarau, mungkin akan terjadi gagal panen," kata Dede.

Maka dari itu, kata Dede, sebagai upaya penanganan sementara, pihak desa bersama masyarakat akhirnya sepakat untuk melakukan pemasangan pipanisasi dari sungai menuju saluran irigasi.

Baca Juga: Minimalisir Kemacetan Selama MTQ Jabar di Sumedang, Jalan Tol Cisumdawu Seksi 2 Siap Dibuka

Dengan harapan, pipanisasi yang dilakukan pemerintah desa ini, dapat menyelamatkan lahan pertanian padi milik masyarakat, sebelum kerusakan pada Bendung Dawuan itu diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) selaku penanggungjawab irigasi.

"Soal bencana Bendung Dawuan yang jebol ini, dari awal sudah kami laporkan ke Dinas PUTR, malah dari dinas juga telah meninjau langsung ke lokasi. Menurut informasi, katanya akan diperbaiki secepatnya," ujar Dede.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x