Receiver ini, diyakini menjadi salah satu bukti penting dalam mengungkap kasus perampokan kantor dinas tersebut. Tentunya disamping bukti-bukti lainnya yang kini tengah dikumpulkan polisi.
Untuk kerugian barang yang hilang, Dian mengatakan, yakni uang tunai Rp 27 juta dari dalam brankas yang dibongkar, satu unit laptop dan tiga handpone milik tiga pegawai. Sementara terkait dokumen penting apa saja yang hilang Dian belum bisa membeberkan.
Terkait laptop yang hilang ini, kini jadi pembicaraan hangat dan isu liar di luaran. Dimana sejumlah pihak menduga, jika incaran utama para pelaku perampokan yakni alat perangkat kerja tersebut.
Dugaan itu muncul karena hanya satu laptop yang hilang. Padahal di ruangan itu terdapat beberapa laptop lainnya, tetapi tidak digondol para pelaku. Namun apa isi atau file pada laptop yang hilang tersebut belum ada kejelasan.
"Pelaku mencongkel brankas kemudian mengambil uang yang ada di dalamnya senilai Rp 27 juta. Adapun terkait laptop, kami belum bisa memastikan apakah isinya file-file penting atau bukan,” jelas Dian.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Iin Imanudin, enggan memberikan informasi tentang isi laptop tersebut.
Saat wartawan berusaha mengonfirmasi file apa saja yang terdapat dalam laptop yang hilang, Iin menyarankan untuk menghubungi pihak kepolisian.
“Terkait itu (file di laptop) silahkan hubungi pihak kepolisian. Sekarang masih proses penyelidikan di kantor. Semua informasi silahkan ke kepolisian,” ujar Iin, yang mengaku sedang rapat di luar kantornya, Selasa 21 Juni 2022.