Cegah Radikalisme, Yenny Wahid Bicara Terkait Intoleransi di Stadium General IPDN

- 22 Juni 2022, 20:04 WIB
Rektor IPDN Hadi Prabowo saat memberikan penghargaan Kartika Asta Brata Madya kepada Direktur The Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang dikenal sebagai Yenny Wahid sebagai narasumber stadium general  di Kampus IPDN Jatinangor Sumedang.
Rektor IPDN Hadi Prabowo saat memberikan penghargaan Kartika Asta Brata Madya kepada Direktur The Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang dikenal sebagai Yenny Wahid sebagai narasumber stadium general  di Kampus IPDN Jatinangor Sumedang. /kabar-priangan.com/DOK /

KABAR PRIANGAN - Sebagai bentuk upaya pencegahan masuknya paham radikalisme di lingkungan kampus, pihak Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menggelar stadium general terkait radikalisme bagi praja dan civitas akademika IPDN.

Kegiatan tersebut dilakukan guna memberikan pengetahuan terkait upaya antisipasi dan strategi mengatasi gerakan radikalisme dan intoleran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hadir dalam kegiatan, Direktur The Wahid  Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang dikenal sebagai Yenny Wahid, perwakilan dari Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian RI AKBP Mayndra Eka Wardhana selaku Plh. Kasubdit Kontranaratif Ditcegah Densus 88 dan Islah Bahrawi selaku tenaga ahli pencegahan radikalisme, ekstremisme dan terorisme Mabes Polri serta Sofyan Sauri selaku pengamat terorisme. 

Baca Juga: Imbas Kasus Tabungan Siswa yang Macet, Guru SD Darmaraja 2 Sumedang Dibully hingga Diteror

Acara tersebut diikuti secara luring oleh seluruh praja IPDN Kampus Jatinangor juga diikuti secara daring oleh seluruh praja, mahasiswa pasca sarjana, keprofesian dan civitas akademika yang berada di IPDN kampus daerah. 

Rektor IPDN, Hadi Prabowo,  mengatakan, kegiatan dilaksanakan untuk memproteksi diri praja agar praja menjadi tahu apa perbedaan radikalisme dan intoleransi serta bagaimana upaya-upaya mengantisipasinya.

“Ketidaktahuan para praja kepada beberapa tokoh yang disinyalir menganut paham-paham tertentu, menjadi intropeksi kami khususnya bagian yang mengendalikan praja untuk lebih berhati-hati. Saya pastikan, bahwa IPDN steril dari paham-paham radikalisme," ujar Hadi, usai kegiatan stadium general di Gedung  Balairung Rudini IPDN Jatinangor, Rabu 22 Juni 2022.

Baca Juga: Rekor Baru, Pelaksanaan MTQ Jabar Berhasil Tingkatkan Okupansi Hotel di Sumedang Hingga Tembus 100 Persen

Hadi menegaskan, IPDN adalah pendidikan kepamongprajaan yang dilandasi oleh jiwa Pancasila, cinta NKRI dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaaan serta mampu menghadapi radikalisme dan selalu menjaga kerukunan. Jadi IPDN dipastikan tidak mengikuti atau mengajarkan aliran atau paham yang radikal. 

“Di IPDN tidak benar ada pengajian yang beraliran wahabi atau paham-paham menyimpang lainnya, kalau sudah lulus jadi ASN itu bukan tanggung jawab IPDN lagi karena mereka akan menghadapi kompleksitas dan tekanan kehidupan yang berlainan," jelasnya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x