Ditambahkan Wawan, jemaah umrah yang tertunda pandemi itu selama dua musim yakni tahun 2020 dan 2021 dengan jumlah 40 orang atau untuk satu bus. Jemaah tersebut merupakan jemaah pengajian di salah satu desa di Kecamatan Baregbeg.
"Para jemaah pengajian itu kan memiliki tabungan dan setelah terkumpul lalu akan berangkat melalui KBIH saya, namun begitu akan berangkat, eh, ada Covid 19 sehingga tertunda dua tahun," kata Wawan.
Wawan pun berterima kasih kepada 40 calon jemaah yang keberangkatan umrahnya tertunda karena sudah bersabar menunggu.
"Insya Allah segera berangkat untuk umrah pada September mendatang, saat ongkosnya sudah stabil kembali ke ongkos semula sehingga tak harus menambah ongkos. Pemberangkatan kami semata-mata untuk membantu tamu-tamu Allah berziarah ke Tanah Suci," ucap Wawan.*