Network
KABAR PRIANGAN - Ratusan mahasiswa dari dua kelompok yang berbeda menggelar aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Senin, 4 Juli 2022.
Kelompok mahasiswa yang pertama datang sekira pukul 13.00 berasal dari Aliansi Mahasiswa Tasikmalaya.
Mereka datang ke gedung DPRD Kota Tasikmalaya dan langsung menggelar mimbar bebas dengan penjagaan ketat dari aparat Polres Tasikmalaya Kota.
Baca Juga: Tengah jadi Sorotan, Sekilas tentang ACT yang Berkiprah di Tanah Air hingga Asia dan Eropa
Tak berlangsung lama, rombongan mahasiswa kedua juga datang ke gedung DPRD untuk melakukan hal sama. Kelompok mahasiswa yang kedua ini berasal dari Serikat Mahasiswa Unsil Tasikmalaya.
Dalam aksinya, ke dua kelompok mahasiswa ini sama-sama menyuarakan penolakan terhadap RKUHP yang saat ini tengah diusulkan oleh pemerintah.
Kendati memiliki tujuan sama, yaitu sama-sama menolak RKUHP, namun karena ke dua kelompok ini tak ada kesatuan komando, akhirnya terjadi sedikit gesekan. Massa aksi sempat melakukan aksi bakar ban di halaman gedung DPRD.
Baca Juga: Sebanyak 46 Calon Haji Furoda Dipulangkan ke Tanah Air, Ditjen Kemenag Ungkap Alasannya
Aksi unjukrasa mahasiswa pun menjadi kacau balau, sementara aparat gabungan TNI dan Polri berjaga-jaga ketat di gedung DPRD.
Akhirnya, salah satu kelompok mahasiswa mengalah dan menarik mundur massanya. Mereka kemudian memindahkan aksinya dengan berkonvoi keliling kota Tasikmalaya.
Selanjutnya, massa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Tasikmalaya ini berorasi di Tugu Asmaul Husna sampai akhirnya membubarkan diri.
Baca Juga: Festival Baso Aci Garut 2 Sukses Digelar. Pengunjung Sesalkan Tak Ada Tempat Sampah di Area Kegiatan
Sementara massa dari Serikat Mahasiswa Unsil meneruskan aksinya di halaman gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Mereka terus berorasi dan menyampaikan tuntutannya , menolak RKUHP.
Sejumlah anggota DPRD tampak hadir untuk menerima aspirasi para mahasiswa tersebut. Mereka diantaranya Dede Muharam dan Ishak Farid dari PKS, juga ada Dodi Fardiana dari Gerindra, dan juga Dayat Mustofa.
Namun mahasiswa tak mau jika aksi mereka hanya diterima oleh anggota DPRD saja. Mereka ingin diterima oleh Ketua DPRD.
Baca Juga: Dua Panyajak Asal Tatar Galuh Sabet Juara Dalam Lomba Baca Puisi Sunda se Jabar-Banten
Akhirnya, mahasiswa hanya berorasi di halaman gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Mereka tak bisa masuk ke dalam gedung, karena ditahan oleh aparat gabungan TNI dan Polri.
Hingga akhirnya sekira pukul 17.30, massa aksi akhirnya membubarkan diri.***
