Area Wisata Karangkamulyan Ciamis 'Dikuasai' Monyet, Si Koboy Penguasa 'Lahan Basah' Mati, Diganti Si Pecak

- 17 Juli 2022, 17:38 WIB
Sejumlah monyet berkeliaran di sekitar jalanan kawasan tak jauh dari pintu pos masuk Objek Wisata Situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Selasa 12 Juli 2022. Kawasan tersebut sering menjadi rebutan antarkelompok sehingga dikuasai kelompok tertentu.*   
Sejumlah monyet berkeliaran di sekitar jalanan kawasan tak jauh dari pintu pos masuk Objek Wisata Situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Selasa 12 Juli 2022. Kawasan tersebut sering menjadi rebutan antarkelompok sehingga dikuasai kelompok tertentu.*   /Kabar-Priangan.com/Arief FK

Baca Juga: Usai Banjir Bandang, Warga Garut Temukan Ikan Arapaima Gigas Seberat 1 Ton di Daerah Cipejeuh, Dayeuhandap

Ketika ditanya kira-kira dari geng mana penguasa wilayah tersebut saat ini, Suwartono tidak menyebutkan pasti. "Mungkin itu penguasa paling lama kawasan tersebut, ya geng daerah pos he he," ujarnya.

Dari monyet-monyet yang terlihat oleh manusia, selain yang berukuran besar atau lansia (lanjut usia), ada juga monyet yang masih balita karena terlihat sering digendong orangtuanya. Adapun monyet berukuran paling besar saat ini, warga kawasan Karangkamulyan menyebutnya Si Pecak atau Si Mata Satu. 

Petugas tiket pintu masuk Objek Wisata Budaya Karangkamulyan Kabupaten Ciamis, Suwartono,*
Petugas tiket pintu masuk Objek Wisata Budaya Karangkamulyan Kabupaten Ciamis, Suwartono,* Arief FK

Kemungkinan ia raja monyet di kawasan itu sehingga begitu berkuasa. Ia dikenal paling berani maju ke depan sehingga kerap muncul hingga kawasan warung dan parkir. Jika dalam sinetron Preman Pensiun, sosoknya seolah pewaris kekuasaan, Kang Mus (Muslihat), dari Kang Bahar.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau 2 Kali Erupsi pada Malam Ini, Kolom Abu Teramati Berwarna Hitam

Dulu pernah juga ada monyet legendaris yang disebut Si Koboy. Ia sering memimpin tawuran di garda terdepan bahkan hingga tubuhnya luka berat, wajahnya berdarah-darah dan struktur giginya nyengsol (miring tak beraturan). Dalam kondisi  itu masih kuat dan hidup.

"Ayeuna mah Si Koboy tos paeh, digentos ku nu sanes (Sekarang Si Koboy sudah mati, diganti oleh yang lain), Si Pecak itu," ucap Suwartono.

Desi dan Suwartono menyebutkan monyet-monyet di Karangkamulyan dalam kondisi sehat. Biasanya diberi makan oleh petugas minimal dua kali sebulan. Selain cukup banyak makanan diberikan oleh pengunjung, mereka mencari sendiri di kawasan hutan yang luas.

Baca Juga: Ini Daftar Sekolah yang Terdampak Banjir Bandang di Garut. Sejumlah Buku, Dokumen, dan TIK Hancur

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x