Network
KABAR PRIANGAN - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin menyebutkan, di hari pertama masuk sekolah, Senin 18 Juli 2022 kegiatan belajar mengajar sudah 100 persen bisa dilaksanakan. Artinya sekolah dan siswa yang berada di wilayah terdampak banjir juga sudah bisa beraktivitas.
Ia menuturkan, siswa terdampak sudah bisa masuk sekolah, begitu juga bangunan SD Sindangratu 1 di Kecamatan Banyuresmi bisa melaksanakan kegiatan belajar dengan cara dibagi dua, karena dilantai dua masih ada ruang kelas yang bisa di pakai.
"Siswa yang tidak memiliki seragam, sepatu, tas, dan buku sudah dikasih sejak minggu. Ada sebagian yang belum baru bisa dibagikan senin," ujarnya.
Baca Juga: Cerita Siswa di Garut Senang Bisa Datang ke Sekolah Meski Jembatan Rawayan Terputus Akibat Banjir
Ade juga mengimbau kepada para korwil, kepala sekolah, guru, dan para orang tua agar mengingatkan dan menerapkan protokol kesehatan. "Karena bagaimanapun juga Garut belum aman dari penyebaran covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Korwil Pendidikan Kecamatan Tarogong Kidul, Edi Sutrisno menambahkan, diwilayahnya ada dua bangunan sekolah yang terdampak tapi tidak begitu parah, hanya genangan air masuk ruang kelas.
"Begitu kejadian saya survey dan memonitor ke rekan-rekan dilapangan. Jika ada yang terdampak mohon segera laporkan. Alhamdulillah tidak ada bangunan sekolah yang terdampak," ujar Edi, Selasa 19 Juli 2022.
Baca Juga: Polda akan Lakukan Penelitian Terkait Dugaan Kerusakan Lingkungan yang Jadi Penyebab Banjir di Garut
Sedangkan jumlah siswa yang terdampak sebanyak 125 orang, dan para siswa tersebut sudah diberikan bantuan seragam, sepatu, tas, dan buku.
"Ya pada sabtu sore saya mendampingi Pa Kadisdik, Kabid SD langsung membagikannya," ucapnya.
