Ato khawatir, para terduga pelaku akhirnya malah menjadi korban bully juga, sehingga tetap terus mendapatkan pengawalan dan pendampingan.
Saat ini pihak KPAID sudah membangun komunikasi dengan pihak pemerintah desa dan orangtua korban dan pelaku. Semua sepakat mengedepankan kepentingan anak.
Baca Juga: Proses Panjang Jemput Paksa Nikita Mirzani. Dari Pemanggilan di Pagi Buta Hingga Penggeledahan Rumah
"Komunikasi dengan desa dan orang tua pelaku. Kami akan kedepankan kepentingan anak," ujar Ato.
Seperti diketahui, seorang anak kelas 5 SD di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, FH (11) menjadi korban bully atau perundungan dari teman-temannya.
Tak hanya diledek, korban FH ini kerap dipukul oleh teman-temannya. Bahkan yang paling parah, korban dipaksa untuk menyetubuhi kucing.
Baca Juga: Ayo Meriahkan Hari Anak Nasional dengan 10 Link Twibbon Keren, Simak Juga Cara Mengunduhnya di Sini
Mirisnya, kejadian itu direkam oleh para pelaku bully, dan videonya disebarkan sehingga membuat heboh kampung mereka.
Kasus ini kemudian terungkap setelah video tersebut viral dan sampai ke tangan KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto pun langsung bergerak cepat menyelidiki kasus video tersebut.