Tim Pengabdian Pada Masyarakat Unsil Kenalkan Budaya Meramban kepada Masyarakat  

- 1 Agustus 2022, 22:07 WIB
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unsil berfoto bersama masyarakat  Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti Kab. Ciamis.*
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unsil berfoto bersama masyarakat Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti Kab. Ciamis.* /DOK Unsil/

 

KABAR PRIANGAN - Meramban atau dalam bahasa Sunda ‘Ngundeur’ adalah aktivitas yang dilakukan oleh para nenek moyang untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Budaya meramban membuktikan bahwa konsumsi tumbuhan dalam menu makanan keluarga sehari-hari sudah menjadi tradisi, khususnya di kalangan masyarakat Sunda.

Namun sayang, budaya meramban ini saat ini nyaris hilang bahkan tak dikenal oleh generasi muda saat ini.

Baca Juga: Masih Berstatus Sebagai Saksi, Bharada E Kembali Aktif Bertugas di Mako Brimob

Oleh karena itu, kebiasaan meramban ini perlu dikenalkan kembali kepada generasi saat ini, khususnya kalangan muda-mudi.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Unsil, Dr. Diana Hernawati, M.Pd dalam kegiatan “Edukasi Etnobotani Meramban untuk Masyarakat Desa Sukahurip sebagai Wujud Implementasi Ketahanan Pangan dan Pengembangan Desa Ekowisata”.

Kegiatan ini berlokasi di Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti Kab. Ciamis bekerja sama dengan Komunitas Ecovillage “Anadopah” yang concern terhadap pemberdayaan masyarakat berbasis produk lokal, Jumat dan Minggu, 22 dan 24 Juli 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 2 Agustus 2022: Pisces Menerima Uang Kaget, Bagaimana dengan Capricorn dan Aquarius?

DR Diana menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai respon dari permasalahan bahwa generasi muda saat ini relatif rendah pengetahuannya terhadap pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pangan.

Selain itu, budidaya tumbuhan liar berpotensi pangan di masyarakat pun masih relatif rendah, sehingga masyarakat pada dasarnya masih memanfaatkan tumbuhan untuk pangan yang bersumber dari pasar/yang sudah dikomersialisasi.

“Permasalahan yang menjadi prioritas dalam kegiatan ini adalah pengolahan tanaman lokal sebagai bahan pangan menjadi produk-produk pangan yang fungsional,” katanya.

Baca Juga: Pernikahan Kandas, DC Nekad Menjadi Penjaja Konten Porno di Instagram. Baru Dua Bulan Raup Puluhan Juta Rupiah

Produk pangan yang dimaksud, kata dia, mengarah pada pemanfaatan langsung sebagai lalapan atau diperlukan pengolahan lebih lanjut agar cita rasa yang diperoleh sesuai dengan selera masyarakat.

“Dalam hal pengolahan tanaman pangan ini, masyarakat masih memerlukan edukasi agar pengolahan tanaman pangan tetap bervariasi dan tidak membuat bosan untuk dikonsumsi anggota keluarga,” katanya.

Adapun Tim Pelaksana Kegiatan dari unsur dosen Universitas Siliwangi, yaitu: Dr. Diana Hernawati, M.Pd (Jurusan Pendidikan Biologi-FKIP), Rinaldi Rizal Putra, M.Sc. (Jurusan Pendidikan Biologi-FKIP); dan Nur Arifah Qurota A’yunin, S.TP., M.Sc. (Jurusan Agroteknologi-Fak. Pertanian).

Baca Juga: Angka Stunting di Kab. Tasikmalaya Masih Tinggi. Wabup Cecep: Kami Targetkan Turun Hingga di Bawah 14 Persen

Sementara Tim pelaksana kegiatan dari unsur mahasiswa berasal dari Jurusan Pendidikan Biologi-FKIP Universitas Siliwangi, yaitu Novita Noer Fitriandini, Nenti Rofiah Hasanah, dan Zulfi Sam Shiddiq

Sedangkan mitra pelaksana yaitu Komunitas Ecovillage “Anadopah” yang diketuai oleh Dadang Suherman, S.Pd.I***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah