Ayah Korban Langsung Pingsan Saat Dapat Kabar Ikmal Meninggal Dunia Akibat Ponsel yang Dipakainya Meledak

- 5 Agustus 2022, 08:02 WIB
Kepala Dusun Bojongjaya menunjukan ponsel yang merenggut nyawa Ikmal Hamdan Maulana, bocah kelas 3 SD yang meninggal dunia karena mengalami luka bakar di dada akibat ponsel meledak, Kamis 4 Agustus 2022.*
Kepala Dusun Bojongjaya menunjukan ponsel yang merenggut nyawa Ikmal Hamdan Maulana, bocah kelas 3 SD yang meninggal dunia karena mengalami luka bakar di dada akibat ponsel meledak, Kamis 4 Agustus 2022.* /kabar-priangan.com/Endang SB/

KABAR PRIANGAN - Ikmal Hamdan Maulana, bocah kelas 3 SD yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya dengan luka bakar di bagian dadanya akibat ponsel meledak membuat shok sang ayah yang sedang merantau di Bogor, Rabu, 4 Agustus 2022.

Dayat ayah korban bahkan sempat pingsan setelah mendapat kabar bahwa anaknya meninggal dunia dengan luka bakar di dada akibat ponsel meledak.

Ayang korban yang bekerja di Bogor sebagai pegawai bangunan ini mendapat kabar dari kerabatnya bahwa anaknya yang masih kelas 3 SD meninggal dunia karena luka bakar di dada akibat ponsel meledak.

Baca Juga: PPATK: Uang yang Masuk ke Rekening ACT Sebesar Rp1,7 Triliun, Setengahnya Masuk Rekening Pribadi

Saat medapat kabar bahwa anaknya meninggal dunia karena luka bakar akibat ponsel meledak, Dayat barus saja mau melanjutkan lagi pekerjaannya setelah selesai makan siang bersama pekerjaan lainya.

Dia pun bergegas pulang ke Ciamis. Ia tak menyangka anak pertamanya mengalami kejadian nahas tersebut.

"Enggak tahu kronologis pastinya.Namun menurut dari cerita ibunya, setelah ibunya pulang dari warung sudah kejadian kayak begitu," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis 4 Agustus 2022.

Baca Juga: Ferdy Sambo Penuhi Panggilan Pemeriksaan Penyidik, Setelah Bharada E Ditetapkan Sebagai Tersangka

Di bercerita pada waktu kejadian di rumahnya hanya ada anak pertamanya dan adiknya. Sebelum kejadian, Ikmal bermain handphone (HP) atau ponsel sambil dicharge.

Pada waktu itu, adiknya yang baru berumur 2 tahun ke luar dari rumah menghampiri neneknya yang berada di luar rumah sambil menangis.

Adiknya pun sempat berbicara tak karuan. Bicaranya tak jelas. Neneknya sempat mau menggendong namun si anak malah menangis dan tidak mau menggendong. Kemungkinan si neneknya pun tidak mengerti keinginan adik korban itu.

Baca Juga: Diduga Hambat Penyelidikan Kasus Brigadir J, Kapolri: 25 Polisi Diperiksa Termasuk Tiga Jenderal Bintang Satu

"Adiknya kayaknya mengisyaratkan minta tolong. Ya namanya anak masih kecil belum jelas bicaranya," ungkapnya.

Peristiwa nahas yang terjadi di Dusun Bojongjaya Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis yang menewaskan siswa SD di lingkungan Korwil Rancah ini, cukup menggegerkan warga Rancah dan dunia pendidikan sekitarnya.

Tata Sugianto Kepala Korwil Pendidikan Rancah, dirinya sangat kaget ketika mendapat kabar dari salah seorang guru SD yang bersangkutan.

Baca Juga: Tahun Ini Diajukan 593 Formasi, Bupati: Tenaga Honorer yang Diprioritaskan Jadi P3K dari Pemkab Ciamis

"Terus terang saya sangat kaget, kejadian ini akan kami jadikan pelajaran yang sangat berharga dan akan dijadikan edukasi bagi para siswa serta orangtua lainya,” katanya.

Sehingga kedepan, kata dia, jangan sampai ada kejadian serupa. “Ya sudahlah, kejadian jangan sampai terulang kembali termasuk pada keluarga saya," ungkapnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis 4 Agustus 2022.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x