Warisan Turun Temurun, Tradisi Ampih Pare di Garut Harus Tetap Dilestarikan

- 8 Agustus 2022, 18:43 WIB
Kegiatan upacara tradisi ampih pare yang dilaksanakan di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diselenggarakan pihak Kemendikbudristek RI.
Kegiatan upacara tradisi ampih pare yang dilaksanakan di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diselenggarakan pihak Kemendikbudristek RI. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Kabupaten Garut memiliki kebudayaan dan tradisi yang sangat beragam dan unik. Salah satunya tradisi ampih pare atau dalam bahasa Indonesianya bisa disebut menyimpan padi. 

Tradisi ampih pare di Garut terdapat hampir di semua daerah. Tradisi ini dilakukan masyarakat tatkala di suatu daerah sudah dilaksanakan panen padi dan ini sudah menjadi tradisi turun temurun sejak zaman dahulu. 

Tradisi ampih pare ini mendapatkan perhatian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Diharapkan tradisi yang sudah turun temurun sejak dahulu kala ini bisa tetap dilestarikan.   

Baca Juga: Pemkab Garut Uji Coba Penggunaan Identitas Kependudukan Digital

"Tradisi ampih pare ini merupakan tradisi leluhur. Ini merupakan tradisi sebagai ucap syukur dari hasil panen yang melimpah, tidak ada hama, dan 

juga saat proses dari sawah dibawa ke tempat penyimpanan padi atau yang di Jawa Barat dieknal dengan sebutan leuit," ujar Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kemendikbudristek RI, Samsul Hadi.

Ia menilai, tradisi ampih pare ini merupakan sebuah tradisi yang sangat unik sekaligus positif. Oleh karenanya diharapkan tradisi ini bisa tetap dijaga dan dilestarikan.

Baca Juga: Rumah Makan Tahu Sumedang di Limbangan Garut Hangus Terbakar Tadi Malam, Polisi Lakukan Olah TKP

Dengan alasan inilah, tuturnya, Selasa 2 Agustus 2022 lalu, pihaknya bekerjasama dengan beberapa pihak telah menyelenggarakan kegiatan tradisi ampih pare di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Garut. Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Garut, Forkopimcam Banjarwangi, anggota DPRD RI Komisi X, dan perwakilan masyarakat adat serta pelaku budaya di Garut.

"Saya hadir dalam kegiatan upacara atau tradisi ampih pare di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Garut untuk mewakili pemerintah sekaligus ingin lebih dekat lagi dengan warga masyarakat di Kecamatan Banjarwangi. Setelah melihat secara langsung kegiatan ampih pare, saya sangat tertarik karena kegiatan ini sangat unik sekaligus positif sehingga ini harus tetap dijag dan dilestarikan," katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x