Selama kirab berlangsung, kata Yusup, duplikat Bendera Pusaka dan Kereta Kencana Naga Paksi, akan mendapatkan pengawalan ketat dari masyarakat adat, beserta seluruh etnis dan suku di Indonesia yang tinggal di Sumedang.
Baca Juga: Cara Bupati Sumedang Menumbuhkan Rasa Kebersamaan, Ajak Pegawai Makan Nasi Liwet Tanpa Piring
"Pengawalan duplikat bendera pusaka oleh masyarakat ini, sebagai simbol bahwa Kemerdekaan adalah milik seluruh masyarakat. Dengan begitu, rakyat Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga bendera merah putih dengan segenap jiwa dan raganya," tutur Yusup.
Selain itu sambung Yusup, ritual Kirab Bendera Pusaka nanti, akan mempresentasikan bagaimana kerukunan dan pembauran masyarakat Sumedang di tengah keberagaman etnis, suku, dan budaya yang berbeda.
"Untuk pelaksanaan Kirab Bendera Pusaka nanti, kami akan melibatkan pihak Keraton Sumedang Larang, masyarakat adat, dan Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Sumedang," ujarnya.***