Telur di Kota Tasikmalaya Sempat Rp32.000 per Kg, Kadisperindag Jabar: Sangat Sulit Kembali ke Harga Normal  

- 24 Agustus 2022, 22:50 WIB
Harga telur ayam di sejumlah pasar di Kota Tasikmalaya masih tinggi. Pedagang telur di Pasar Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi masih memasang harga Rp 30.000 per Kg, Selasa 23 Agustus 2022.*   
Harga telur ayam di sejumlah pasar di Kota Tasikmalaya masih tinggi. Pedagang telur di Pasar Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi masih memasang harga Rp 30.000 per Kg, Selasa 23 Agustus 2022.*   /Kabar-Priangan.com/Asep MS

 

 

KABAR PRIANGAN - Harga telur ayam di sejumlah pasar di Kota Tasikmalaya tetap tinggi. Sejumlah pedagang masih menjual telur ayam Rp 30.000 per Kg. Bahkan menurut pedagang, dua hari sebelumnya sempat menyentuh Rp 32.000 per Kg.

"Ya sekarang untuk telur super masih Rp 30.000 per Kg. Harga itu sebetulnya sudah agak turun karena kemarin sempat Rp 32.000 per Kg," ujar Teti Nurteti, salah seorang penjual telur di Pasar Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi, Selasa 23 Agustus 2022.

Kabid Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Enung Nurteti mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan, kemungkinan harga telur kembali normal apabila penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai Program Keluarga Harapan (BPNT PKH) sudah selesai.

Baca Juga: VIRAL! Juara Panjat Pinang di Puncak Malah Kebingungan, Jadi Dievakuasi Ekskavator, Bisa Naik Nggak Bisa Turun

"Beberapa hari lagi PKH selesai, diharapkan harga telur akan turun," ujar Enung.

Menurut Enung, tingginya harga telur saat ini karena banyak permintaan untuk BPNT PKH. Ditambah lagi masih banyaknya warga yang hajatan sehingga pasokan ke pasar berkurang.

"Selain pasokan ke pasar, penjualan di pasar pun menurun karena permintaan telur oleh masyarakat berkurang karena rata-rata mereka telah memiliki telur yang didapat dari bantuan.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Cacar Monyet. Di Afrika, 1 dari 10 Penderita Meninggal Dunia  

Pedagang di pasar juga mengeluhkan sepi pembeli. Soalnya kan orang sudah pada punya telurnya dari BPNT PKH," ucap Enung.

Disinggung mengenai niat Pemerintah Kota Tasikmalaya yang akan kembali bekerja sama dengan Pemkab Blitar, Jawa Timur, untuk pemenuhan telur di Kota Tasikmalaya, Enung mengatakan kerja sama dengan Blitar sudah dilakukan dari dulu secara B to B.

"Ya memang akan ditambah kerja samanya dengan Blitar dan akan difasilitasi oleh pemkot. Soalnya kan produksi telur di Kota Tasikmalaya tidak mungkin memenuhi kebutuhan. Namanya juga kota, produksinya terbatas," kata Enung.

Baca Juga: Lima Pelaku Judi Online Diamankan Satreskrim Polres Tasikmalaya, Dari Tukang Parkir Hingga Ojek Pangkalan

Lanjut Enung, penyaluran BPNT PKH seharusnya tidak sekaligus namun dijadwal agar pasokan di lapangan tidak habis.

"Penyalurannya lebih baik dilakukan bertahap agar harga pasar tak terlalu terganggu signifikan. Kalau sekarang kan terasa sekali. Selain itu, lebih baik bantuannya diberikan secara tunai, jadi perekonomian di pasar tetap berjalan," kata Enung.

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Dr Iendra Sofyan ST, MSi, mengatakan, harga telur di pasaran memang terus naik. Hal itu dipicu harga pakan ayam dan harga bibit yang juga naik.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Kota Bandung dan Sekitarnya, Kamis 25 Agustus 2022

"Telur sudah sejak empat bulan lalu harganya melonjak dari mulai harga Rp 22.000 per Kg. Namun setelah itu stagnan di harga Rp 25.000-Rp 28.000. Dan sekarang di angka Rp 29.000-Rp 30.000. Itu kami lihat sebagai satu normalitas baru karena harga pakan ayam dan bibit naik. Jadi saya kira sangat sulit untuk kembali ke harga Rp 22.000 per Kg," ujar Iendra.

Upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan harga telur, lanjut Iendra, bisa melalui operasi pasar. Namun, pihaknya juga mencoba melakukan pendekatan dengan para pelaku usaha ayam petelur agar distribusi merata.

"Saya pikir ini permasalahan telur dari hulu dan distribusi sehingga perlu pembenahan-pembenahan. Kalau memang tidak bisa, ya kami akan melakukan operasi pasar," kata Iendra.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah