Network
KABAR PRIANGAN - Suasana ricuh terjadi di Kantor Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari, saat dua orang warga mandatangi kantor desa dan menanyakan realisasi program pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu).
Diduga kedua warga tersebut, saat mendatangi kantor desa dalam keadaan mabuk.
Keduanya melakukan aksi tidak terpuji dan membuat kericuhan di desa, bahkan sempat terjadi kontak fisik, untungnya kontak fisik yang dilakukan warga tersebut tidak dibalas oleh perangkat desa.
Baca Juga: Puluhan Ruang Kelas Sekolah di Sumedang Alami Penurunan Kualitas
Salah seorang perangkat desa, Amar mengatakan, kedatangan warga tersebut awalnya menanyakan program rutilahu, awalnya baik-baik, namun setelah itu, mereka berbicara kasar.
"Kami tidak mengatahui tujuan kedatangan mereka itu, karena melihat data penerima rutilahu, mereka tidak termasuk," kata amar melalui sambungan teleponnya, Rabu 31 Agustus 2022.
Ia menambahkan, pembangunan rutilahu merupakan program dari Dinas Perkim Sumedang bersumber dari PIK, disebar ke setiap desa, termasuk Desa Raharja mendapatkan satu rumah untuk diperbaiki.
Baca Juga: Sumedang Terbaik Pertama se-Jabar Penerapan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2022
"Mereka itu warga Dusun Cikandangkesal RT 02, yang satunya lagi, orang sini namun pindah ke Majalaya," ucapnya.
Terakhir, kata ia, keduanya ingin bertemu dengan Kepala Desa Raharja. Namun pada saat kejadian kepala desa sedang tidak ada ditempat, tengah melakukan takjiah.
