KABAR PRIANGAN - Penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Garut terus bergulir. Bukan hanya masyarakat dan mahasiswa, penolakan pun secara tegas dilontarkan Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Pernyataan tegas Rudy Gunawan yang menolak kenaikan harga BBM disampaikannya di hadapan para mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Garut, Rabu, 7 September 2022. Menurutnya masyarakat Kabupaten Garut tidak akan kuat dengan kenaikan harga BBM yang terjadi saat ini.
"Bahwa saya selaku Bupati Garut melihat kenaikan harga BBM akan sangat memberatkan masyarakat Garut. Oleh karenanya, saya menolak kenaikan BBM yang berdampak terhadap beban masyarakat," kata Rudy yang disambut tepuk tangan dan teriakan para mahasiswa.
Baca Juga: Selundupkan BBM Subsidi Sebanyak 2.100 Liter, Dua Warga Garut Diamankan Polisi
Ia menyebutkan, masyarakat yang kesulitan akibat kenaikan BBM di antaranya mereka yang mau berobat tapi tidak memiliki BPJS. Oleh karena itu, ia akan membuat surat edaran agar mereka tetap ditangani.
Bupati Garut dua periode ini pun meminta kepada warga yang saat ini tidak mendapatkan bantuan dari program BLT (bantuan langsung tunai) atau PKH (program keluarga harapan) untuk segera melapor. Laporan bisa dilakukan langsung ke kepala desa atau ke Bhabinkamtibmas serta Babinsa setempat.
Rudy berjanji dirinya akan segera menyelesaikan agar mereka yang belum mendapatkan bantuan segera mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Dandim 0611 Garut Pantau Aksi Unjuk Rasa Kenaikan BBM dari Aliansi Masyarakat Garut Menggugat
Hal ini merupakan bagian dari komitmen dirinya selalu pucuk pimpinan di Pemkab Garut bersama DPRD Garut dalam rangka menyikapi kenaikan BBM.
Sementara itu ratusan mahasiswa yang melaksanakan aksi unjukrasa penolakan kenaikan harga BBM, berhasil menduduki kantor DPRD Garut di Jalan Patriot, Tarogong Kidul. Dalam aksinya, gabungan mahasiswa yang terdiri dari PMII, HMI, KAMMI, GMNI, IMM dan Hima Persis ini menyampaikan empat tuntutan kepada pemerintah.