Network
KABAR PRIANGAN - Jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Kota Tasikmalaya masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Rumah Perlindungan Anak (RPA) Kota Tasikmalaya, jumlah ABH yang diadvokasi lembaga tersebut saat ini mencapai 16 orang.
ABH terdiri dari anak yang menjadi korban pidana, berkonflik dengan hukum, maupun anak yang menjadi saksi sebuah tindak pidana. Selain ABH, 33 orang anak lainnya tengah ditangani RPA Kota Tasikmalaya mulai korban kekerasan fisik dalam rumah tangga, inses (pelecehan seksual) dan lainnya.
Menurut Ketua RPA Kota Tasikmalaya Ny. Lilis, sebagai mitra pemerintah, RPA terus berupaya melakukan sejumlah program mulai advokasi, pemberdayaan, pendampingan lanjutan baik psikososial atau psikologis dan psikis yang mengalami trauma akibat masalah yang di alaminya.
Baca Juga: Seorang Anak Perempuan di Bawah Umur Diduga Menjadi Korban Pencabulan di Ciamis
"RPA juga melakukan pendampingan berkelanjutan pascalayanan yang dilakukan pemerintah. Karena kami berupaya dan berharap agar seluruh anak-anak tersebut benar benar pulih sekaligus bisa bersosialisasi lagi di tengah masyarakat," ujar Lilis, Jumat 16 September 2022.
Malah baru-baru ini pun RPA menggelar kegiatan penguatan kapasitas anak dan orangtua. Kegiatan itu, ujar Lilis, merupakan salah satu upaya dalam mengedukasi anak dan orangtua agar terhindar dan tersangkut perkara pidana.
Kegiatan itu juga bertujuan untuk memberi pemahaman agar anak maupun orangtua bisa menerima kenyataan yang dialaminya serta senantiasa bisa berjuang demi menjaga harapan.
Baca Juga: Rumah Tidak Layak Huni di Lingkungan Teritorial Kodim 0610 Sumedang Direhab
Materi-materi itu disampaikan dalam bentuk permainan mulai melukis menggunakan benang, permainan potong bebek angsa dan difasilitasi untuk menulis surat bagi orang-orang terdekat mereka.
