KABAR PRIANGAN - Akibat intensitas hujan tinggi, wilayah selatan Garut dikepung bencana alam. Namun hal ini sama sekali tak mempengaruhi keamanan objek wisata yang ada di wilayah selatan Garut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang terjadi di sejumlah daerah di selatan Garut, Kamis, 22 September 2022 malam.
Intensitas hujan yang tinggi telah menyebabkan bencana banjir bandang dan longsor di beberapa titik.
Baca Juga: Sebanyak 27 Peserta Ikuti Kursus Pelatih Sepakbola Lisensi D Nasional di Garut
Selain akibat tingginya intensitas hujan, Helmi menyebut bencana alam yang melanda wilayah selatan Garut juga akibat kondisi hutan yang masih rusak.
Ia pun meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena diprediksi intensitas hujan masih akan tinggi ke depannya.
"Kita tentu sangat prihatin atas terjadinya musibah banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah di Garut selatan. Bencana terjadi di lima kecamatan dalam waktu hampir bersamaan sehingga lebih dari seribu warga terdampak," ujar Helmi, Minggu, 25 September 2022.
Baca Juga: Wabup Garut Sebut Kerugian Akibat Bencana di Wilayah Selatan Capai Rp10 Miliar
Namun Helmi mengungkapkan, bencana alam yang mengepung wilayah selatan Garut tak mengganggu keamanan objek wisata yang ada di sana. Hingga saat ini objek wisata yang ada di wilayah selatan masih aman untuk dikunjungi.
Dikatakannya, objek wisata pantai yang ada di wilayah selatan mulai dari Sayangheulang, Santolo, Cijeruk, dan Rancabuaya tetap aman bagi para pengunjung. Demikian juga sejumlah objek wisata lainnya yang juga tak terpengaruh dengan adanya bencana.