KABAR PRIANGAN – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Tasikmalaya merasa prihatin atas berbagai musibah dan persoalan sosial dan hukum yang terjadi di negeri ini.
Sejumlah kejadian yang membuat KAHMI Kota Tasikmalaya prihatin, diantaranya tragedi kemanusiaan di di Kanjuruhan Malang, Vandaliseme Demokrasi Menjelang Pesta Demokrasi 2024, Bencana Alam.
Termasuk, pelanggaran hukum oleh Aparat Penegak Hukum, Kesenjangan Sosial, serta Penyakit Masyarakat yang eskalasinya terus meningkat.
Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Menjadi 131 Orang, Presiden Jokowi Sampaikan Ini!
Atas berbagai musibah serta fenomena pelanggaran hukum dan penyakit sosial ini, maka KAHMI Kota Tasikmalaya mengeluarkan surat pernyataan untuk menyampaikan 5 sikap atas fenomena-fenomena tersebut.
Koordinator Presidium KAHMI Kota Tasikmalaya, Zenzen Jaenudin didampingi Sekretaris Umum, Ido Garnida menegaskan, KAHMI Kota Tasikmalaya turut berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan atas pelanggaran yang mengakibatkan banyak korban jiwa,” kata Zenzen.
Baca Juga: Banjir di Jakarta Selatan, 3 Siswa MTs N 19 Pondok Labu Meninggal Dunia Tertimpa Tembok Pembatas
Pernyataan sikap yang kedua, KAHMI Kota Tasikmalaya meminta aparat penegak hukum melakukan tindakan tegas terhadap perilaku vandalisme demokrasi yang berpotensi dapat merusak kerukunan dan ketertiban kehidupan berbangsa dan bernegara.