Komunitas Bobotoh di Garut Terima Penghargaan dari Kapolres, Kondusif Usai Tragedi Kanjuruhan

- 12 Oktober 2022, 19:52 WIB
Kapolres Garut memberikan penghargaan kepada para Bobotoh di Garut dinilai tidak bersifat reaktif saat insiden maut di Stadion Kanjuruhan.
Kapolres Garut memberikan penghargaan kepada para Bobotoh di Garut dinilai tidak bersifat reaktif saat insiden maut di Stadion Kanjuruhan. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah komunitas Bobotoh Persib, Rabu, 12 Oktober 2022 menerima penghargaan dari Kapolres Garut. Penghargaan diberikan karena para Bobotoh di Garut dinilai tidak bersifat reaktif saat insiden maut di Stadion Kanjuruhan terjadi. 

Menurut Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, pihaknya sangat bangga dengan sikap para Bobotoh Persib yang ada di Garut. Mereka bisa bersikap lebih dewasa dan bekerjasama dalam menjaga kondusivitas daerah sehingga tidak sampai terjadi hal-hal yang tak diharapkan.

Dikatakannya, komunitas Bobotoh Persib yang mendapatkan penghargaan dari pihaknya yakni Viking Distrik Garut, Ultras 26CC Garut, Bomber, The Bombs, dan Garman. 

Baca Juga: Potensi Bencana Tinggi, Sekda Garut Terbitkan Surat Imbauan

"Selama ini kerja sama antara sejumlah komunitas Bobotoh Persib dan aparat kepolisian di Garut telah terbangun dengan baik. Salah satu bentuk komunikasi yang terjalin adalah terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu," kata Wirdhanto seusai pemberian penghargaan di Mapolres Garut.

Disebutkannya, selama ini komunikasi yang terjalin antara komunitas Bobotoh dengan aparat kepolisian di Garut sudah secara intens dilaksanakan. Bahkan pada saat momentum di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi, pihaknya banyak menerima masukan terkait evaluasi, masalah-masalah penyelenggaraan persepakbolaan di Garut, termasuk korelasinya dengan liga-liga di tingkat nasional, dari para tokoh komunitas Bobotoh.

Wirdhanto juga menyampaikan alasan pihaknya memberikan penghargaan kepada komunitas Bobotoh Persib yang ada di Garut. Salah satunya, mereka tetap bisa menjaga sikap dan tidak bersifat reaktif saat insiden maut di Stadion Kanjuruhan terjadi. 

Baca Juga: MCB Lampu PJU Dicuri, 16 Titik PJU di Kadungora Garut Padam

Mereka justru bersifat konstruktif, tak mau melakukan hal-hal yang bisa saling menambah keruh suasana sehingga kondusivitas di Garut tetap terjaga dengan baik.

Menurut Wirdhanto, pihaknya memahami bahwa saran dan masukan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kelancaran dalam penyelenggaraan liga yang digelar. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x