KABAR PRIANGAN - Rencana pembangunan mall di Jalan Hamara Effendi Kota Banjar berdampak banyak terhadap Pedagang Kali Lima (PKL) di kawasan tersebut. Para PKL harus direlokasi ke Jalan Kantor Pos, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.
Langkah Pemerintah Kota Banjar melakukan relokasi itu pun menimbulkan pro dan kontra di kalangan PKL. Diantara PKL yang kontra, mereka merasa khawatir pelanggan di tempat lama hilang.
Sedangkan PKL lainnya memilih pasrah karena langkah relokasi dari penguasa Pemerintah Kota Banjar tak bisa dilawan. Kemudian, kalau pun dilawan diyakini tidak akan menang.
Baca Juga: Pelaku Nekad Membakar Pendopo Kota Banjar Karena Merasa Diperlakukan Tidak Adil
"Tak semua yang mengikuti relokasi langsung berjualan kembali. Saat ini banyak PKL memilih istirahat dulu, sampai situasi di lokasi baru di Jalan Kantor Pos ramai," ucap salah seorang PKL, Andi, Kamis 27 Oktober 2022.
Salah seorang pemilik toko, Aep Saepul Hijbi, mengatakan, pedagang dan pemilik toko merasa keberatan atas rencana relokasi tahap kedua.
"Keberatan kami berlatar penataan itu menghilangkan tempat parkir. Tentu akan mengurangi jumlah pengunjung dan dipastikan pedang toko merasa dirugikan," ucapnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gagal Ginjal Akut; Berikut Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Diakui dia, budaya masyarakat berjalan kaki untuk belanja dari lokasi parkir yang jauh, merepotkan yang akan berbelanja karena dinilai tak efektif. Apalagi yang membawa barang belanjanya banyak, dipastikan akan sangat repot membawa belanjaan apalagi jauh.
Kendati demikian, pihaknya mendukung pemerintah untuk melakukan penataan Jalan Hamara Efendi dengan hadirnya investor yang membangun mall itu, demi perbaikan ekonomi masyarakat di Banjar.
"Terpenting bagi kami, ada solusi penyediaan tempat parkir untuk warga yang mau belanja ke pertokoan itu," ucapnya.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Banjar, Muhammad Eka Ersetya, mengatakan mendukung penataan kawasan Jalan Hamara Effendi. Ia menilai penataan itu berdampak baik terhadap peningkatan ekonomi.
"Namun di balik itu, omset toko di kawasan tersebut diprediksi berkurang karena beralih ke mall baru," ujarnya.
Penurunan pendapatan juga diperkirakan akan dirasakan oleh PKL. "Karena PKL di lokasi baru belum dikenal, khususnya oleh para pelanggan," ucap Eka.
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, Neneng Widya Astuti, memberikan respons positif atas aspirasi pedagang yang berkembang selama ini. "Semua aspirasi kami tampung untuk dikaji, bahan perencanaan ke depan. Saat ini masih dicari solusi terbaik untuk semua," ucapnya.*