"Ya, saya sudah mendengar tapi belum ke sana," ujar Mamat, Kamis 3 November 2022.
Namun, ujar Mamat, terkait adanya jalur khusus masyarakat difabel di kawasan semipedestrian sudah seharusnya ada dan jangan sampai terganggu oleh hal lain. "Ya memang harus ada karena kami sebagai masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) juga warga Kota Tasikmalaya yang harus mendapat perhatian sama dari pemerintah," ucapnya.
Baca Juga: Direktur Utama IICO Kuwait Resmikan Masjid Senilai Rp 7,8 Miliar di Pontren Darussalam di Garut
Sejauh ini, kata Mamat, Pemerintah Kota Tasikmalaya belum melakukan sosialisasi kepada masyarakat difabel khususnya tunanetra terkait keberadaan jalur difabel di Kota Tasikmalaya. "Jangankan di kawasan semipedestrian yang baru dibangun, di sejumlah ruas jalan lainnya pun kami belum tahu," ucap Mamat.
Padahal, sambung Mamat, seharusnya Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat difabel terkait kondisi kawqsan semipedestrian Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung.
"Ya disosialisasikanlah oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, atau diujicobakan kepada kami layak dan tidaknya dalam momentum yang berkaitan, misalnya pada Hari Difabel Nasional setiap Bulan Desember," katanya.*