“Jadi anak saya itu tidak langsung pulang ke rumah, tetapi mengantarkan dulu salah satu temannya di daerah Mancogeh,” kata Ny. Mila.
Namun saat hendak mengantarkan temannya itulah, musibah terhadap anak bersama dan teman-temannya terjadi.
Baca Juga: Resep Mie Tek-tek Kuah Pedas ala Pedagang Kaki Lima, Ini Rahasianya!
“Saat melintasi Rel Kereta Api tanpa palang pintu di Leuwidahu, ternyata anak-anak malah tertabrak kereta yang datang dari arah Bandung menuju Tasikmalaya,” kata Ny. Mila.
Dia mengatakan, anaknya itu termasuk anak yang soleh. Ketika teman-temannya kuliah, orangtuanya juga menawarkan kuliah.
“Tapi dia tak mau kuliah. Katanya ingin kerja seperti kakaknya,” kata Ny. Mila.
Seperti diberitakan sebelumnya, perlintasan KA tanpa palang pintu di Leuwidahu Kota Tasikmalaya kembali memakan korban jiwa.
Empat remaja yang menggunakan mobil Suzuki Swift tertabrak kereta saat mereka melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu tersebut.
Akibatnya, mobil mereka terseret hingga 20 meter dan tiga penumpangnya meninggal dunia. Satu orang meninggal di tempat, sementara dua orang lagi meninggal saat mendapat perawatan di RSUD Tasikmalaya.