Network
KABAR PRIANGAN - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meninjau tempat relokasi bagi masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Banjarwangi, Garut wilayah selatan, Jumat 16 Desember 2022.
Ia menyampaikan, tempat sebelumnya yang dihuni mereka tidak memungkinkan untuk dihuni kembali, karena jarak antara permukaan air sungai dengan rumah hanya beberapa meter saja, sehingga dinilai rawan akan bencana banjir.
"Jadi ketika ada air meluap lagi itu bisa kena lagi makanya kita relokasi rumah yang dekat dengan sungai itu ke tempat aman. Mereka akan segera di relokasi," ucapnya.
Baca Juga: Cerita 25 KK Korban Gempa Cianjur yang Memilih Ngungsi ke Garut
Dalam kesempatan itu, Wabup juga memberikan secara simbolis bantuan rumah layak huni (rulahu) bagi masyarakat Kabupaten Garut. Ia menuturkan, bantuan rulahu ini adalah untuk 5 rumah milik warga di setiap kecamatan di Kabupaten Garut.
"Ini kadeudeuh bapak bupati, kepada masyarakat Garut, yang diantaranya satu kecamatan, ada 200 rumah yang terkena bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Helmi menerangkan, karena saat ini Kabupaten Garut memiliki curah hujan yang cukup tinggi, maka Bupati telah menyampaikan bahwa saat ini wilayah Garut masuk ke dalam masa darurat tanggap bencana.
Baca Juga: Ini Pernyataan Bupati Garut Terkait Anggaran Revitalisasi SOR Merdeka Kerkhof
"Dan ini tindak lanjutnya, kita memberikan karena di hampir semua kecamatan mengusulkan perbaikan rutilahu yang mau runtuh dan tindak lanjutnya adalah dengan adanya pemberian lima rumah setiap kecamatan dengan nilai per rumahnya sekitar Rp15 juta, dengan total sekitar Rp3 miliaran," ucapnya.
Sebagaimana kita ketahui, warga yang akan direlokasi tersebut korban banjir yang terjadi di Kampung Baleker, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, wilayah selatan Garut pada Juli 2022 lalu.
