Cerita Sopir Ambulans Asal Garut yang Bawa Jenazah Korban Pembunuhan Wowon

- 23 Januari 2023, 20:25 WIB
Kiki A. Hendrik sopir ambulans milik PDIP Garut yang mengalami keanehan diperjalanan saat membawa jenazah korban pembunuhan Wowon.
Kiki A. Hendrik sopir ambulans milik PDIP Garut yang mengalami keanehan diperjalanan saat membawa jenazah korban pembunuhan Wowon. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Kasus pembunuhun berantai yang dilakukan Wowon Cs, yang kini mulai terungkap mengingatkan kembali pada kejadian aneh dua tahun silam. 

Adalah Kiki A. Hendrik sopir ambulans milik PDIP Garut yang mengalami keanehan diperjalanan saat membawa jenazah Siti dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten ke rumah almarhumah di wilayah Pakenjeng. 

Dia menceritakan, pada saat itu ia ditugaskan oleh Dadan anggota DPRD Garut dari Fraksi PDIP untuk menjemput orang sakit dari Bandara Soekarno Hatta. 

Baca Juga: PDIP Garut Kolaborasi Dengan Dinkes Edukasi Ratusan Ibu Hamil Cegah Stunting

"Namun ternyata bukan orang sakit tetapi orang yang sudah meninggal sudah pakai peti. Bagi saya, kalau sudah tugas pasti dilaksanakan, mau bawa orang sakit maupun yang sudah meninggal," ucapnya. 

Selanjutnya, berangkat dari Bandara sekitar pukul 16.00 sore. Dalam kendaraan ambulans, ia hanya ditemani satu orang temannya. 

"Dan satu kendaraan lagi dari dinas kesehatan melaju dibelakangnya," ujar Kiki saat menghadiri kegiatan PDIP Garut di Kecamatan Cibatu, Senin 23 Januari 2023.

Baca Juga: Heboh Pelaku Penculikan Anak di Culamega Tasikmalaya hingga Videonya Menyebar, Ternyata ODGJ Warga Garut

Menurut Kiki, menjelang tengah malam saat berada dijalan Tol, tiba tiba kendaraannya bergoyang disusul suara ledakan seperti ban pecah. Selanjutnya, kendaraan yang dikendarai Kiki menepi dan berhenti. 

"Saya pun turun lalu memeriksa ban ternyata tidak apa-apa. Mobil yang dibelakang nya pun berhenti, lalu bertanya ada apa, saya jawab," ujar Kiki. 

Diakuinya, sudah sering membawa orang yang sudah meninggal, baik karena sakit maupun korban pembunuhan baik malam maupun siang belum pernah mangalami kejadian yang aneh-aneh. 

Baca Juga: Kapolres Garut Ingatkan Potensi Peredaran Upal Jelang Puasa dan Lebaran

"Tapi kenapa saat membawa korban pembunuhan ini ada kejadian yang menyeramkan," ucapnya. 

Setelah kejadian itu, perjalanan pun terus dilanjutkan. Namun, kata Kiki, perasaan takut, kaget bercampur aduk masih tetap menghantuinya. 

"Menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saya beristirahat di rest area sambil menenangkan pikiran dan perasaan, selanjutnya perjalanan pun diteruskan hingga tiba di lokasi tujuan sekitar pukul 04.00 dinihari yang langsung ke pemakaman," ujarnya. 

Baca Juga: Wabup Sebut LGBT di Garut Belum Bisa Dipastikan Jumlahnya

Kiki menyebutkan, sebenarnya setelah berhenti di rest area pun, hati dan pikirannya tidak tenang, karena ingat kejadian sebelumnya dan sepertinya di belakang kendaraan yang ada peti ada yang bergerak dan berbunyi. 

"Lalu teman saya, sopir Dinkes yang ada dibelakang menyuruh berhenti dan memberikan satu bungkus rokok kretek. Setelah dibuka lalu merokok sambil menyupir baru merasa tenang. Saya juga heran kenapa kasih rokok, bisa saja rokok itu sudah pakai doa, walahu alam," ucapnya. 

Sebagaimana diketahui, salah satu dari 10 korban pembunuhan Wowon Cs merupakan warga asal Desa Tanjungjaya, Kecamatan Pakenjeng, Garut Selatan, bernama Siti. Kejadian yang dialami sopir ambulance PDIP Garut pada Maret 2021 silam.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x