KLB Difteri Ditetapkan Sampai Oktober, RSUD dr Slamet Garut Siagakan Ruang Isolasi

- 21 Februari 2023, 18:53 WIB
Petugas RSUD dr Slamet Garut menunjukan ruang isolasi khusus untuk pasien difteri yang dulunya digunakan ruang isolasi pasien Covid-19.
Petugas RSUD dr Slamet Garut menunjukan ruang isolasi khusus untuk pasien difteri yang dulunya digunakan ruang isolasi pasien Covid-19. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Diterangkannya, kondisi ketiga anak yang jadi pasien difteri dan dirawat di ruang isolasi mengalami gejala pembengkakan di leher dan selaput putih di tenggorokan. 

Baca Juga: 6 Orang Meninggal Diduga Difteri, Wabup Garut Nyatakan KLB

Namun setelah menjalani perawatan dan pengobatan antidifteri, kini kondisi ketiganya sudah berangsur membaik serta bengkak di lehernya sudah berkurang.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyatakan, jumlah warga yang sebelumnya meninggal di Desa Sukahurip ada tujuh orang. Berdasarkan keterangan keluarga, mereka mengalami gejala seperti penyakit difteri akan tetapi sayangnya mereka belum sempat diperiksa.

"Ketujuh orang yang sebelumnya meninggal dunia itu enam di antaranya anak-anak dan satu berusia 19 tahun," kata Leli.  

Diungkapkannya, dari data terakhir yang diterimanya, di Sukahurip terdapat 72 kasus difteri yang kebanyakan anak-anak. 

Baca Juga: Peringati Satu Abad Harlah NU, Ribuan Nahdliyin Berkumpul di SOR Adiwijaya Garut

Namun jumlahnya bisa saja mengalami perubahan mengingat saat ini petugas masih melakukan penelusuran di lapangan.  

Dari total kasus sebanyak 72 itu, tuturnya, empat orang di antaranya masuk dalam kategori kasus observasi difteri, empat suspek difteri, dua kasus 

konfirmasi positif difteri, 55 kontak erat, dan tujuh orang meninggal dunia tanpa ada catatan medis yang lengkap (link epidemiologi). 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x