Network
KABAR PRIANGAN - Viral di media sosial, tindakan terpuji pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Tasikmalaya Kelas VIII B yang secara patungan membelikan sepatu kepada salah seorang teman sekelasnya. Selama ini temannya tersebut bersekolah menggunakan sepatu yang sudah jebol atau rusak.
Postingan Facebook sikap pelajar SMPN 3 Kota Tasikmalaya itu sontak saja menuai pujian dari ribuan warganet. Raisza (14) siswa Kelas VIII B SMPN 3 Kota Tasikmalaya mengatakan,
awalnya ada siswa laki-laki di kelasnya yang menggunakan sepatu sudah sobek.
"Ya ada teman cowok yang mengunakan sepatu sudah rusak, terus saya bilang ke teman-teman untuk membantu membelikan sepatu baru buat temen saya itu dengan cara patungan karena kasihan sepatunya sudah bolong," ujar Raisza, Jumat 10 Maret 2023.
Baca Juga: SK Pengangkatan PPPK Dibatalkan, Guru Honorer di Garut Curhat ke DPRD Jabar
Setelah itu, kata Raisza, teman-teman di kelasnya pun patungan, bahkan ada juga orangtua siswa yang ikut membantu. Setelah uang terkumpul, beberapa temannya langsung pesan sepatu dan setelah ada sepatunya langsung diberikan. "Ya kami merasa kasihan saja karena memang mungkin teman saya itu orangtuanya kurang mampu," ujarnya.
Ditanya tentang setelah itu menjadi viral di media sosial, Raizsa mengaku tidak menyangka sikapnya membantu temannya itu akan viral. "Ya enggak nyangka aja bakal viral di medsos karena tidak ada niat atau kepikiran sedikit pun untuk memviralkan itu karena memang di postingnya juga cuma iseng," ujarnya.
"Tapi ya karena sudah viral ya ambil positifnya saja bahwa memang membantu teman itu merupakan suatu perbuatan yang tidak sia-sia dan mudah-mudahan menjadi motivasi juga bagi yang lainnya," katanya menambahkan.
Diminta tanggapannya terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Hj Eli Suminar mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi tindakan positif siswa Kelas VIII SMPN 3 Kota Tasikmalaya tersebut. "Ya baguslah. Kami dari dinas sangat mengapresiasi perilaku anak anak di SMP 3 Kota Tasikmalaya tersebut," ujar Eli.
Menurut Eli, hal tersebut tentu saja suatu tindakan yang sangat menggembirakan di tengah banyaknya isu negatif yang melibatkan anak anak pelajar SMP, seperti geng motor dan sebagainya.
"Alhamdulillah ternyata anak-anak didik kita masih banyak yang bisa berbuat baik yang perlu dicontoh. Hasil pendidikan kita terhadap anak di sekolah tentang kepedulian terhadap sesama, itu betul-betul dilaksanakan," katanya.
Lanjut Eli, hal itu membuktikan masih banyak anak sekolah yang baik. Artinya hanya sebagian kecil saja yang terjerumus kepada perilaku kurang baik seperti gang motor, LGBT dan yang lainnya.
"Pendidikan karakter terus kami terapkan kepada anak-anak semaksimal mungkin yang juga ditunjang dengan pendidikan kerohanian seperti siraman rohani, Salat Duha berjamaah dan yang lainnya. Kami membentuk karakter kerohanian anak-anak didik dengan sentuhan rohani agar menjadi anak yang soleh dan solehah," ujar Eli.***
